MEDAN-Rumah semi permanen yang ditinggalkan Rianto (40) korban pembunuhan sekeluarga di Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, tidak akan disewakan atau dijual kepada orang lain.

"Rumah tersebut, hanya akan ditempati dan dirawat oleh keluarga dan orang yang dianggap seperti saudara," kata Wagiman (66), orang tua Rianto, saat ditemui di Mabar.

Rumah yang saat ini masih belum dikosongkan itu, akan dijadikan sebagai kenangan, atas kejadian peristiwa pembunuhan sekeluarga yang menghilangkan nyawa anak kesayangannya itu.

"Rumah tersebut, akan dijadikan sebagai pembangkit semangat hidup bagi keluarga, agar semakin tabah dalam menghadapi segala cobaan diberikan Allah SWT," ujarnya.

Wagiman menyebutkan, rumah tersebut akan diserahkan kepada pihak famili untuk merawatnya, karena dirinya tak bisa mengelola bangunan tersebut disebabkan sudah tua dan juga tidak memiliki waktu.

Selain itu, dia juga ada memiliki rumah yang tidak terlalu jauh dari lokasi peristiwa pembunuhan yang sangat keji dan menggemparkan tersebut.

Rumah milik Rianto yang lumayan besar, harus diurus oleh orang yang masih berusia muda dan enerjik, sehingga tetap bersih dan tidak kelihatan kumuh.

"Saya sudah memiliki orang yang dapat dipercaya dan sudah seperti saudara untuk mengurus rumah tersebut, dan kemungkinan dalam waktu dekat ini akan diberikan kunci rumah itu," ucapnya.

Ia menambahkan, rumah Rianto saat ini tampak seperti biasa-biasa saja dan tidak kedengaran hal-hal yang aneh, setelah peristiwa pembunuhan yang sangat keji itu.

Sebelumnya, warga Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan Deli dikagetkan karena adanya lima warga yang ditemukan tewas pada Minggu (9/4) pagi.

Kelima korban yang tewas diketahui Rianto (40) dan isterinya Riyani (35), dua anaknya Syafa Fadillah Hinaya (15) dan Gilang Laksono (11) dan mertuanya bernama Marni (60).

Selain itu, puteri bungsu korban Rianto bernama Kinara (4) ditemukan dalam kritis dan dibawa untuk menjalani perawatan di RS Bhayangkara Medan.