MEDAN - DW (55) memang sungguh keterlaluan. Sebagai tetangga yang baik, sudah seharusnya berempati dan melindungi tetangganya yang cacat mental. Namun malah tega merudapaksa Melati-nama samaran-berulang kali. Akhirnya, warga keturunan Tionghoa itu dilaporkan ke Polsek Percut Seituan, Kamis (13/4/2017). Kejadian itu bermula pada 10 Januari 2017. Wanita berusia 19 tahun itu yang bekerja sebagai baby sister yang menjaga cucu pelaku selama setahun belakangan ini. Akan tetapi, selama bekerja itu pula wanita keterbelakangan mental ini malah mendapatkan tindakan tak senonoh dari majikannya itu.

Tubuh wanita keturunan Tionghoa ini tak luput dijamah pelaku. Kejadian itu bermula saat Melati memandikan cucu majikannya berumur 2 tahun sekira pukul 10.00.

Rumah pelaku yang berada di salah satu perumahan di Jalan Besar Tembung, terlihat sepi karena anak-anaknya sedang berangkat kerja. Cuma Melati dan pelaku saja yang berada di rumah. Setelah korban memandikan cucu majikannya itu, pelaku menghampiri korban.

"Keponakanku itu disunguhi susu oleh pelaku. Susu itu dicampur obat penenang. Kemudian anak adikku tidak sadarkan diri. Begitu ia siuman, langsung sontak melihat tubuhnya sudah bugil," bilang ET (52), paman koban.

Meski begitu, korban tidak melaporkan peristiwa tragis itu kepada ibunya N (53). DW pun semakin ketagihan dan berulang kali melakukan tindakan tak terpuji tersebut.

"Pelaku sudah tiga kali menidurinya. Bahkan pelaku mengancam korban, bila perbuatan bejatnya diketahui orang, maka dia dibunuh. Memang tega kali pelaku, bukan kasihan dia melihat fisik korban," kesal E kembali.

Terungkapnya kasus memalukan itu, karena korban tak tahan terus dirudapaksa pelaku. Dengan memberanikan diri, akhirnya Melati pun menceritakan kejadian itu kepada ibunya.

"Bagaimana tidak, anak kakakku itu dua orang, dua-duanya keterbelakangan mental. Korban anak pertama yang tak mungkin bisa menjaga dirinya. Sehari bekerja di rumah pelaku, dia hanya digaji Rp5 ribu," ungkap warga Titi Kuning ini.

Sebelum perbuatan pelaku terbongkar, warga seputaran komplek pernah melihat pelaku begitu ramah dengan koban. Warga melihat paha dan pay***ra Melati dipegang pelaku. Namun warga tidak berani bercerita.

"Setahun keponakanku bekerja, habis dijadikan pelaku sebagai pemuas nafsunya. Perbuatan pelaku tidak dapat ditolerir dan polisi harus menangkap dan mengganjarnya sesuai perbuatannya," tandas E diamini kakaknya.

Pejabat Sementara (Pjs) Kapolsek Percut Seituan, Kompol Harry Azhar menuturkan, laporan korban belum diterima dari penyidik.

"Korban sudah diberikan surat pengantar visum, Kalau sudah kita terima laporan tersebut akan kita tindaklanjuti dan pelaku segera ditangkap," tegasnya.