SIANTAR - Tak mau ketinggalan dengan layanan aplikasi sistem online seperti Go-Jek, Perusahaan Daerah Pembangunan dan Aneka Usaha (PD PAUS) merasa tidak mau Kota Siantar ketinggalan. Berdasarkan Keterangan Kepala Unit Transportasi dan Ekspedisi Apul Fernando Sihombing, program tersebut dibuat berdasarkan keresahan masyarakat.

"Program ini bermula dari keresahan teman-teman kita yang masih kuliah malam, mereka mengeluhkan soal kendaraan umum yang minim," sebutnya baru-baru ini.

Berangkat dari situlah, kata Apul kemudian PD PAUS berinovasi mengembangkan transportasi dengan sistem online.

Ketika dikonfirmasi terkait keberadaan Go-Jek Online (Alternatif Transportasi Siantar = ANTARIN) produk Perusahaan Daerah Perusahaan Aneka Usaha Kota Siantar (PD.PAUS) itu kepada Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Siantar, Esron Sinaga mengatakan, produk PD PAUS itu memang membantu masyarakat dalam kebutuhan transportasi.

“Namun bertambahnya armada kendaraan yang melintasi ruas jalan di kota ini, tentu saja akan berdampak terhadap kepadatan lalulintas yang lalu-lalang karena armada angkutan kota (angkot) dan mobil pribadi, serta sepeda motor, yang adapun sudah buat pusing, apalagi tambah yang katanya Go-Jek ini, enggak tahu lagi kekmana macetnya kota ini,” sindirnya.

Esron Sinaga mengakui, hadirnya transportasi ANTARIN di kota ini tanpa adanya koordinasi.

"Mudah-mudahan saja dasar hukum atau peraturan yang mengatur GoJek ini jelas, agar tidak tumpang tindih dengan UU lalu Lintas No 22 tahun 2009”, ujarnya mengakhiri pendapat.