TAPANULI SELATAN - Setelah kabur akibat terlibat perkelahian yang menyebabkan Sawaluddin Harahap (korban) meregang nyawa pada acara hiburan keyboard pesta pernikahan Minggu (9/4/2017) dini hari di Desa Hapesong, Kecamatan Batang Toru, Irsan alias Ican (tsk) akhirnya menyerahkan diri kepada pihak kepolisian. BACA :

Perut dan Dadanya Jebol Ditikam, Sawal Tewas Usai Hadiri Pernikahan

Informasi yang diterima GoSumut, Selasa (11/4/2017), usai kejadian tersangka melarikan diri menuju rumah abang iparnya di daerah Batang Kuis, Tanjung Morawa Medan.

Sebanyak 9 orang tim operasional Polres Tapanuli Selatan Minggu (9/4/2017) pagi berangkat ke Deli Serdang guna melakukan pengejaran terhadap tersangka. Di Tanjung Morawa, Hasan alias Bapak Wais (abang ipar korban) menasehati tersangka agar kembali ke Batang Toru dan menyerahkan diri ke pihak yang berwajib.

AKP Jama K Purba yang dikonfirmasi oleh wartawan terkait berita ini membenarkan.

"Betul, tersangka sudah kami tahan. Setelah dinasehati oleh abang iparnya di Tanjung Morawa akhirnya tersangka kembali ke Batang Toru dan menyerahkan diri ke Polres Tapsel," jelas Jama.

Berdasarkan keterangan dari tersangka, motif perkelahian ini terjadi akibat tersangka merasa tidak senang kepada korban karena menjelek-jelekkan Ketua SPSI PKS Hapesong lama atas nama Saleh, sementara tersangka merupakan anggota si Saleh.

Tersangka merasa tidak terima atas perilaku korban terhadap Ketua SPSI tersebut selama ini, kemudian terjadilah aksi baku hantam antara tersangka dengan korban dengan tangan kosong yang mengakibatkan korban terjatuh di jalan. Kemudian korban mengambil batu untuk menyerang tersangka, secara spontan tersangka mengambil pisau yang terselip di pinggang kanannya dan langsung menikam korban sebanyak 3 kali.

Akibatnya, korban terhuyung ke tanah dan meninggal dunia saat dibawa warga ke Puskemas Batang Toru.

Pasca kejadian sebelum tersangka menuju Tanjung Morawa, tersangka lari ke rumah Safran di Desa Simataniarai, dan meminta tolong kepada Safran untuk diantar ke rumah Burhan di Desa Simatohir. Burhan pun mengantarkan tersangka ke Sibolga untuk melarikan diri. Dari Sibolga tersangka berangkat menuju rumah abang iparnya di Batang Kuis Tanjung Morawa Medan.