"SEJAK kecil, aku sudah menderita. Tapi aku tidak mau anakku menderita seperti diriku. Makanya akupun nekat melakoni jual sabu ini,"

Begitulah yang dikatakan seorang ibu rumah tangga, Titin (26), pengedar sabu usai ditangkap personel Sat Narkoba Polres Sergai dari rumahnya di Dusun 3, Desa Pon, Kecamatan Sei Bamban, Serdang Bedagai (Sergai) Rabu (5/4/2017) malam lalu.

Selain untuk membahagiakan anaknya, Titin mengaku, pekerjaan yang dia lakoni tersebut atas dari pemerintaan suaminya berinisial S.

"Sejak cerai (dengan suami pertama), aku kenal S, dia selalu ngasih aku sabu," terang Titin, Jumat (7/4/2017).

Kedekatan dia dengan S terus berlanjut hingga mereka menikah dan dikaruniai seorang anak. Sementara, saat menikah dengan suami pertama seorang pekerja kilang padi, dirinya dikaruniani 2 orang anak.

"Anakku sudah tiga, sementara suami gak kerja, jadi kami sama-sama jual sabu," terang Titin.

Dikatakanya, sejak kecil dirinya sudah tidak mempunyai ibu sehingga hanya tamat SMP dan harus mencari uang untuk kebutuhan hidup. Bahkan ayahnya yang tidak memiliki pekerjaan tetap, tidak peduli dengan kehidupan keluarganya.

"Sejak kecil aku sudah menderita, jadi aku nekat jual sabu supaya anakku tidak menderita seperti ?iriku," bilang Titin.

Titin mengaku, dirinya menjalin hubungan cinta dengan S saat masih bersuami. Namun S selalu memberinya sabu sehingga ketagihan mengonsumsi sabu sampai dirinya menikah dengan S.

“Jual sabu lumayan hasilnya, tapi resikonya seperti ini," paparnya.