LABUHAN BATU - Tinginya curah hujan di poros jalan lintas sumatera (jalinsum), tepatnya di Lingkungan Aek Tapa, Kota Rantauprapat, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu, menyebabkan wilayah tersebut banjir.

Pantauan GoSumut, Selasa (4/4/2017), selain permukaan jalan rendah, dan saluran drainase yang tersumbat, hujan deras ini membuat badan jalan tergenang air. Akibatnya, pengendara kenderaan roda empat dan roda dua harus ekstra hati-hati ketika melintas di daerah tersebut.

Apalagi, di daerah sana tidak adanya pembuangan air yang besar untuk menyalurkan air ke drainase. Sehingga setiap curah hujan turun sekitar satu jam, jalanan seketika berubah menjadi anak sungai.

Salah seorang warga di sana, Ronal B (30) meminta agar pemerintah cepat tanggap akan masalah ini. Apalagi jalan di sana merupakan akses yang menghubungkan antara kabupaten dan provinsi, sehingga kerap dilintasi warga yang hendak melakukan aktivitas sehari hari, dan warga luar kabupaten.

"Kita yakin, kalau jalan ini ditinggikan dan dibuat pembuang air (drainase) di sekitar lokasi, maka tak akan terjadi seperti ini lagi. Bagaimana air mau mengalir, (ementara) salurannya sudah pada tumpat, mungkin juga diakibatkan sampah," ucapnya.

Tak hanya itu, katanya, seringnya air tergenang maka akan membuat jalan cepat rusak. Belum lagi mobil yang melintasi jalan di sana bermuatan berat.

"Kami berharap aspirasi kami didengar dinas terkait di Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu dan Pemernitah Provinsi Sumut, serius dan segera perhatikan akses jalan ini, sebelum ada korban," pintanya.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kabag Administrasi Protokol Labuhanbatu, Supardi Sitohang, mengatakan, kalau jalan linta itu berstatus jalan provinsi.

"Akan tetapi Pemkab Labuhanbatu, melalui dinas terkait, sudah melakukan koordinasi terkait masalah ini ke Dinas PU Provinsi Sumut. Mudah-mudahan tahun ini pembuatan drainase sudah bisa dikerjakan, sehingga kalau curah hujan tinggi kita tidak lagi takut melintas,"ungkapnya.