MEDAN - Pekan Raya Sumatera Utara yang akrab disebut PRSU, merupakan salah satu kegiatan intensif tahunan yang di gelar oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara di bawah Badan Usaha milik Daerah (BUMD).

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan/mempromosikan kebudayaan dan pariwisata yang ada di sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara.

Selain menggelar panggun kebudayaan lokal Sumatera Utara, dalam kegiatan tahunan ini pun kerap mendatangkan artis-artis nasional, takhayal jika lokasi tersebut kerap di penuhi oleh ribuan masyarakat setiap harinya.

Namun, untuk menikmati pagelaran yang ada di PRSU masyarakat tidaklah gratis. Melainkan setiap pengunjung yang ingin masuk di kenakan tarif Rp20 ribu.

Dengan tarif yang cukup mahal tersebut, seharusnya pengelola dapat memberikan pelayanan dan fasilitas stan/toilet yang ekstra baik kepada setiap pengunjung.

Sehingga masyarakat yang telah membayar mahal untuk masuk ke PRSU memiliki alasan untuk membayar harga setiap tiket yang dikutip Pemprovsu tersebut.

Akan tetapi kenyamanan yang di inginkan pengunjung setelah membayar mahal tiket masuk tersebut, tidak terbayarkan dengan buruknya sejumlah fasilitas yang ada di lokasi tersebut.

Sejumlah sampah dan stand yang ada terlihat berserakan dan tidak tertata rapi. Selain itu, sejumlah fasilitas toilet umum pun terkesan kotor dan tidak ada pemeliharaan secara rutin yang di lakukan oleh panitia.

Salah serang pengunjung Diki (25) mengatakan jika dirinya sangat kecewa dengan buruknya sejumlah fasilitas yang ada di lokasi Pekan Raya Sumatera Utara.

"Uda bayar mahal masuk kedalam, tapi sampai di dalam fasilitasnya nggak beres. toiletnya kotor dan bau, selain itu juga nggak ada air di dalam toiletnya," ujar nya dengan kesal.

Kembali di katakannya, "Seharusnya Pihak panitia dapat memberikan fasilitas yang terbaik lah bagi pengunjung. Karna kami telah bayar mahal senilai 20 Ribu setiap orangnya,"jelasnya.