MEDAN-Harga cabai di tingkat petani terus mengalami penurunan. Setelah bulan Februari turun ke kisaran Rp 12.000 hingga Rp 12.500 per kilogram (kg), kini harganya anjlok ke level Rp 10.000 per kg. Kerugian petani kian besar karena saat bersamaan, panen justru jelek karena tanaman cabai terserang hama.

"Petani sangat khawatir dengan pergerakan harga cabai ini. Karena disaat harganya Rp 12.000 per kg saja, sudah tidak bisa menutupi biaya produksi. Apalagi kini hanya Rp 10.000 per kg. Semakin sulit untuk mengganti modal," kata Suhendra, petani cabai di Desa Pematang Jering Batubara.

Dia menambahkan, hama yang menyerang tanaman cabai juga turut menambah kerugian petani. Hama yang menyerang buah cabai ini membuat gagal panen karena buahnya busuk.

Menurutnya, hal itu sudah pernah terjadi, namun masih sedikit tanaman yang terserang. Tapi kini, serangannya kian intens sehingga banyak tanaman cabai petani yang gagal panen.

Dengan adanya serangan hama, produksi pun tidak banyak. Namun kualitas cabai yang jelek diperkirakan menjadi salah satu penyebab harga di petani tetap murah. Meski ada juga dipengaruhi panen yang serentak di sejumlah daerah di Sumut.

Tren penurunan harga cabai memang sudah mulai terlihat sejak awal tahun 2017. Tapi saat itu, petani belum terlalu khawatir karena harganya masih berkisar Rp 50.000 hingga Rp 55.000 per kg. Artinya masih jauh di atas harga modal petani.

Dengan memperhitungkan biaya hingga panen, harga ideal cabai di tingkat petani adalah Rp 20.000 per kg. "Sayangnya, harga terus melorot dan kini sudah di bawah harga ideal petani. Kami tentu berharap harga akan membaik lagi agar bisa menutupi biaya produksi," katanya.