MEDAN - Terungkap, inilah latar belakang tewasnya Amran Parulian Simanjuntak (35), wartawan Surat Kabar Mingguan (SKM) Senior usai ditikam orang tak dikenal ditikam yang tak jauh dari sekolah putrinya di Jalan Medan-Binjai KM 13,5 Sei Semayang, Sunggal, Deli Serdang, Rabu (29/3/2017) pagi.

Informasi yang diterima, warga Jalan Payabakung Komplek Perumahan Puri Sari Jadi, Desa Serba Jadi, Kecamatan Sunggal ini tewas dengan enam luka tusukan. Sebelum terjadi penikaman hingga menyebabkan korban meninggal dunia, Amran sempat mengisi pulsa di Star Linggom Ponsel.

"Setelah selesai mengisi pulsa, korban berjalan keluar. Namun, secara tiba-tiba, pelaku datang dan langsung memukul korban," kata Kepala Kepolisian Sektor Medan Sunggal, Kompol Daniel Marunduri S.IK ketika dikonfirmasi GoSumut, Rabu (29/3/2017).

Akan tetapi, Daniel menjelaskan, korban sempat melakukan perlawanan.

"Korban sempat melakukan perlawanan, namun tersangka langsung menusuk korban dengan pisau yang belum sempat dicabut dari sarungnya," jelas mantan Kepala Kepolisian Sektor Delitua ini.

Orang nomor satu di Mapolsek Sunggal ini menyebutkan, motif pembunuhan terhadap korban adalah dendam pribadi.

"Untuk sementara, motif pembunuhan adalah dendam pribadi. Begitupun kita masih terus melakukan penyelidikan guna mengungkap kasus tersebut," sebutnya sembari mengatakan telah memeriksa lima orang saksi.

Selain itu, mantan Kepala Unit Ekonomi Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Medan ini menambahkan, kuat dugaan bahwa pelaku kenal dengan korban.

Terpisah, Janter Siahaan, Pimpinan Umum SKM tempat korban bekerja mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan apakah korban memang dibunuh terkait pemberitaan atau karena persoalan pribadi. Namun, pihaknya akan mendalami persoalan ini.

"Belum bisa kami pastikan apakah persoalan ini terkait pemberitaan atau tidak. Akan tetapi, korban memang pernah menulis tentang PT WKB, Jalan Medan-Binjai," kata Janter.