ASAHAN-SH (48) oknum guru olah raga Sekolah Dasar (SD) warga Jalan Labu Kelurahan Siumbut-umbut Kecamatan Kota Kisaran Timur yang diduga mencabuli enam muridnya dilepas oleh Polres Asahan dan menjadi buah bibir di masyarakat luas mengingat perbuatannya bukan tanpa sengaja.

Beberapa guru di SDN 0166550 desa Sei Kamah Dua Kecamatan Sei Dadap mengaku terkejut saat mendengar rekan sepropesinya itu dipulangkan oleh pihak Kepolisian karena sudah berdamai dengan pihak korban. 

"Kok bisa pulang, tapi iyalah katanya sudah berdamai dengan para korban," ujar guru perempuan itu saat berbincang dengan wartawan.

Walau SH dipulangkan dan bebas dari tuntutan karena sudah berdamai dengan para korban, sebaiknya yang bersangkutan tidak usah mengajar lagi demi kebaikan Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan, "Nggak usah jadi guru lagi lah," ujar guru itu.

Lebih tegas SH gadis ingusan yang mengaku masih trauma karena diperlakukan tidak senonoh oleh guru olahraganya itu, "Kami gak mau bapak itu mengajar lagi, takut nanti digituin lagi," ujarnya dengan suara polosnya. Pertama dicium kemudian waktu belajar kayang tanganya ada beberapa kali memegang kemaluan saya, kalau saya dipegang erat-erat dan badan saya digosok-gosokan ke arah alat vitalnya .

"Om....! Kami gak mau bapak itu mengajar lagi di sekolah ini," ujar SH dengan diamini dua orang temanya yang juga sempat diperiksa di Polres Asahan.

Terpisah Drs Safrin Ka UPT Dinas Pendidikan Sei Dadap mengaku sudah mendengàr kepulangan SH oknum guru olahraga SDN 0166550 Sei Kamah Dua yang ditangkap karena mencabuli muridnya.

"Sudah pulang, karena sudah berdamai dan berharap pimpinan yang menilai agar yang bersangkutan tidak usah mengajar lagi sebab bisa berdampak buruk nantinya," ujar Safrin.