BATUBARA-Kabar mengejutkan kembali terdengar, ada sebuah tempat perbelanjaan bernama Griya Supermarket, Jl.Jenderal Sudirman, Samping Kantor Pos, Kel.Indra Sakti, Kec.Air Putih, Kab.Batubara, menjual berbagai jenis keperluan makanan, minuman serta berbagai jenis jajanan seperti cokelat dan lainnya, didapati cokelat yang dijualnya itu bermerek 'Cokelat Elita' penuh dengan belatung (ulat) didalamnya.

Ironisnya, cokelat bermerek Elita itu kabarnya sudah diketahui oleh pihak manejement (pengelolah) Supermarket berinisial DS bahwa produk cokelat yang dipajangkan itu sudah rusak walaupun belum mendekati masa Expait, namun masih juga dijualnya.

Informasi dihimpun Selasa (28/3), saat berkomfirmasi langsung kepada keluarga korban yang sudah membeli cokelat Elita, Catur Hariyono (41) warga Kel.Indra Sakti, Kec.Air Putih, Kab.Batu Bara, disayangkan cokelat tersebut sempat dimakan oleh anaknya Rizky yang masih berumur (3) dan yang saat ini terbaring lemas karena keracunan makanan dan berakibat mencret - mencret itu.

"Saat itu hari Minggu 26 Maret 2017 sekira pukul 15.30 WIB, saya yang baru pulang dari Medan bersama keluarga saya langsung mampir kesebuah pusat perbelanjaan di Griya Supermarket untuk membeli susu buat anak saya, namun karena anak saya (Rizky/red) juga menginginkan cokelat akhirnya ia memilih cokelat bermerek 'Elita' seharga Rp.9.200.

Sesampainya di rumah anak saya yaitu kakaknya si Rizky bernama Eka (8) langsung membuka bungkusan cokelat Elita itu dan membagi dua kepada adiknya (Rizky/red). Sebelum dimakan Eka ia merasa haran, mengap cokelat yang masih dipegangnya itu berulat dan memberitahu kesaya (Catur/red), dan saya langsung menyuruh ke kaka agar cokelat itu jangan dimakan, namun sayangnya cokelat yang sudah dipegang si adik (Rizky/red) itu sudah sempat dimakannya. Dan saat ini (Rizky/red) terbaring lemas takberdaya akibat makan cokelat penuh ulat yang mengakibatkan mencret-mencret," terang Catur.

Pantauan M24.CO, saat berada di Griya Supermarket pusat perbelanjaan Kab.Batubara itu, ternyata cokelat bermerek Elita tersebut sudah tidak didapati lagi dipajangkan di Supermarket itu. Parahnya lagi pihak pengelola Supermarket juga tidak berada ditempat dan ketika dikomfirmasih kepada pekerjanya tersebut, mereka seolah menutupi keberadaan sang pengelolah saat ini.

"Ibu (DS/red) tidak berada ditempat pak, dia sedang di Medan. Coba bapak kontak saja, soalnya saya enggak tau menau tentang masalah itu pak", info pekerja yang tidak mau disebut namanya itu.

Dijelaskan kembali oleh Catur, bahwa pihaknya sempat mendatangi kembali Supermarket tersebut untuk meminta pertanggungjawaban.

"Saya sempat balik lagi ke Supermarket itu untuk meminta pertanggung jawaban. Namun sayangnya pihak pengelola berinisial DS tidak berada ditempat. Dan saya diberi nomer kontak oleh sala seorang pekerjanya untuk menelponnya saja agar masalah itu bisa diberitahukan. Setelah saya telepon ternyata dia sedang dikota Medan dan menyarankan saya agar produk cokelat itu ditukar dengan cokelat yang lain ataupun diganti uang seharga barang cokelat Elita. Karena saya merasa dirugikan sebab tertipu membeli cokelat yang berulat, saya tidak mau kalau masalah ini dianggap sepele, dan ternyata benar akhirnya anak saya kini mencret-mencret karena cokelat itu", tutur Catur kembali.

Pantauan DS yang diketahui juga merupakan warga Indrasakti, Kec.Airputih, Kab.Batubara, diduga menghindar dari sorotan awak media atas permasalahan cokelat berulat tersebut. Ketika melakukan komfirmasi kepada DS melalui nomer selulernya 082272679XXX ternyata DS juga tidak mengindahkan untuk mengangkat selulernya dalam berkomfirmasi.