MADINA-Para petani karet alam di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) hanya beberapa saat saja menikmati harga di atas Rp 10.000/kg. Sebab, kini harga karet terus merosot sudah mencapai level Rp 8.000/kg.

"Sebetulnya ketika harga sudah sampai Rp 11.000/kg, para petani karet di Mandailing Natal kembali ramai - ramai menggeluti usahanya, sudah lama ditinggalkan, akibat harga kurang bersahabat," ujar Sukri seorang petani karet.

Dia mengatakan, pada saat harga sudah di atas Rp 10.000/kg terlihat jelas petani kembali bergairah dengan melakukan pembersihan kebun, penyedapan karet pun kembali ramai, pemupukan. Namun itu hanya bertahan untuk beberapa minggu saja.

"Kini harga sudah turun lagi, dari awal baru Rp 9.500/kg turun lagi ke leval Rp 9.000/kg dan saat ini sudah di Rp 8.000/kg. Jika sudah begini kita petani hanya bisa pasrah saja, sambil berharap agar harga kembali normal sehingga akan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat," harapnya.

Terjadinya penurunan harga karet juga dirasakan para pengepul karet alam di Madina. Sebab, berdampak pada volume penjualan hasil sadapan getah karet warga juga ikut berkurang dari sebelumnya.

"Memang ada penurunan jika kita perhatikan sewaktu harga masih di antara Rp 10.000/kg hingga Rp 11.000/kg, ada sekitar 30% lah turumnya. Mungkin sebagian petani ada yang masih menyimpan hasil panen karetnya sambil menunggu harga membaik," ujar Mugiroh seorang pengepul di Panyabungan.