MEDAN - Ribuan warga korban banjir bandang masih menempati tenda-tenda darurat yang dibangun oleh pihak BPBD Sumatera Utara bersama stakeholder terkait seperti TNI, Polri dan Badan SAR di Padang Sidimpuan. Pihak BPBD Sumut juga masih melakukan pendataan terhadap warga yang kehilangan tempat tinggal akibat tersapu banjir bandang tersebut.

BACA :

Pencarian Korban Banjir Bandang Padang Sidimpuan Dihentikan, Total 7 Korban Jiwa

Kepala BPBD Sumut, Riadil Akhir mengatakan jumlah pengungsi yang menempati posko darurat mencapai 1500 jiwa dari sekitar 453 kepala keluarga.

"Masih terus dilakuakan pendataan, jumlahnya naik turun karena lain pagi dan lain siang," katanya lewat selulernya sesaat lalu, Selasa (28/3/2017).

Riadil Akhir menjelaskan, sejak kemarin mereka sudah mendirikan posko darurat disekitar lokasi bencana. Posko darurat terseut terdiri dari dapur umum, posko kesehatan dan posko penampungan bagi masyarakat yang menjadi korban. Bantuan logistik dan obat-obatan juga sudah ditempatkan pada masing-masing posko untuk melayani seluruh kebutuhan para pengungsi.

"Logistik sudah masuk dari berbagai elemen termasuk dari Jakarta, dari TNI, Polri termasuk dari elemen-elemen masyarakat," ujarnya.

Saat ini menurut Riadil Akhir, status tanggap darurat masih diberlakukan sembari terus mendata korban maupun kerugian harta benda dan areal pertanian milik warga yang tersapu banjir.