SERDANG BEDAGAI – Beragam cerita sedih penuh haru dilontarkan para wanita penghibur di warung remang-remang di Kabupaten Serdang Bedagai. Sebagian mereka menceritakan bagaimana kehidupannya, rasa putus asa, dan akhirnya terpaksa menggeluti bisnis 'lendir' demi menyekolahkan anak-anak yang masih kecil-kecil.

Seperti diceritakan Sa (30) warga Kecamatan Dolok Masihul, Sergai. Dirinya nekat bekerja di warung remang-remang karena terpaksa untuk memberi makan anaknya yang masih kecil.

Kisah wanita tambun ini berbeda dengan Ti sesama-sama pekerja di warung remang yang melayani pria hidung belang demi anak-anaknya. Bedanya Ti masih mempunyai suami, sementara Sa sudah menjanda selama 2 tahun.

“Hati menolak, tapi aku terpaka,” lirih Sa.

Sesekali Sa menitikkan air mata ketika mengingat anaknya di kampung. Bagaimana tidak, anaknya yang masih sekolah tinggal bersama orangtuanya. Bahkan, si buah hatinya sangat rajin sekolah dan mengaji. Inilah yang membuat Sa tak kuasa menitikkan air matanya.

“Kadang sedih, Bang. Anakku rajin ngaji sementara ibunya bekerja seperti ini,” papar Sa sambil meneteskan air mata.

Bagi Sa, dirinya akan siap keluar dari lembah hitam apabila ada pria yang bersedia menjadikannya sebagai istri dan menerima seutuhnya. Namun sampai sekarang banyak pria yang hanya menginginkan tubuhnya semata.

“Aku mau dijadikan istri, tapi yang datang hanya minta dilayani, (bahkan) semua suami orang,” bilang Sa.

Sa mengaku, tidak setiap hari dirinya mendapat uang tip atau diajak ngamar. Bahkan janda anak satu itu mengaku belum mendapatkan uang sama sekali. Akibatnya, dia pun menahan lapar.

“Baru ini aku makan, karena gak dapat uang dari tamu,” terangnya. (bersambung)