MEDAN - Banjir Bandang yang menerjang Kota Padang Sidimpuan pada Minggu (26/3/2017) kemarin, menyebabkan 17 unit rumah rusak dan 33 rumah lainnya hanyut terseret air akibat meluapnya sungai Batang Ayumi.

Demikian dikatakan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid - Humas) Kepolsian Daerah Sumatera Utara, Kombes Pol Rina Sari Ginting dalam siaran persnya di Mapolda Sumut, seperti dihimpun GoSumut, Senin (27/3/2017).

"Ada beberapa kelurahan/desa yang terdampak langsung yakni, Kelurahan Batunadua Julu, Kelurahan Batang Ayumi Julu, Kelurahan WEK V, Kelurahan Lubuk Manik, Simatohir dan Kelurahan Sitamiang Baru, tepatnya di Gang Nauli," terang Rina.

Orang nomor satu di Bidang Humas Mapolda Sumut ini menyebutkan, saat ini tim sedang melakukan pendataan terhadap jumlah korban dan kerugian materil akibat bencana alam itu.

"Sampai saat ini para korban masih didata dan masyarakat dibantu oleh aparat baik TNI maupun Polri dan masyarakat di Padang Sidimpuan bersama-sama membantu para korban bencana alam banjir dan membangun posko/tanggap darurat untuk para korban," sebut mantan Biro Perencanaan Polda Sumut ini.

Dalam tanggap darurat ini, pihaknya melibatkan personel kepolisian dari Polres Padang Sidimpuan sebanyak 200 orang, 60 personel Brimob, 100 personel BPBD, 50 tenaga kesehatandan setiap Kecamatan dibuat posko kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Padang Sidimpuan.

"Sedangkan Polri dan Dinas Kesehatan membuat lima posko dan juga dikerahkan tiga pemdam kebakaran, dua unit alat berat, lima unit mobil truk guna pembersihan banjir bandang tersebut," tambah Rina.