SIANTAR – Menjelang Hari Raya Nyepi yang akan diperingati pada 28 Maret 2017, Umat Hindu di Kota Siantar melaksanakan ritual menyucikan rumah ibadah dan menyucikan diri (Maha Khumbhabhisegam), Minggu (26/3/2017), di Kuil Shri Durga Dewi Alayam Jalan Dalil Tani Ujung, Kelurahan Kebun Sayur, Kecamatan Siantar Timur, Kota Siantar.

Simbol Api dan rempah-rempah yang mengisi ritual Maha Kumbhabhisegam ini, kata Pendeta Umat Hindu, Wametheva Siwam Siwa Sri Tayarajjabal Gurukkal, memiliki arti tersendiri bagi mereka. Di mana, Wametheva, kesembilan rempah-rempah yang ada dalam acara ritual ini menggambarkan 9 planet pengisi alam semesta.

"Beras yang diuleg menjadi potongan kecil itu menyimbolkan kebutuhan akan pangan umat manusia," jelas Wametheva.

Sedangkan simbol api yang disiram dengan minyak sapi dalam ritual ini menggambarkan upacara surya puja pengambilan api suci dari kekuatan matahari menggunakan surya kanta (terang dalam kesucian).

Sedangkan acara ritual pemberkatan terakhir, kata dia, seluruh umat Hindu melakukan persembahan ke dalam api suci yang akan dibaawa mengelilingi kuil sembari menuangkan air suci di atas arca suci Shri Durga Dewi, Shri Ganesha, Shri Murugan, Shri Maha Visnu, Shri Hanuman, Shri Nagama, dan Shri Palipidam.

"Penuangan air suci ini bermaksud untuk memohon berkat dan penyertaan bagi umat dari Dewa Agung," ujar Wametheva lagi.

Dengan berjalannya prosesi ritual ini, dia mengharapkan kiranya umat Hindu yang ada di Kota Siantar dapat menjalani hidup sesuai dengan ajaran yang telah diberikan Dewa Agung, seperti Dewa Brahmana (Dewa pencipta), Dewa Pengetahuan, dan Dewa Kebijaksanaan, Dewi Durgha merupakan Dewi pelebur yang juga istri Dewa Siva, Wisnu merupakan Dewa pemelihara, Dewa air, Shiwa merupakan Dewa pelebur.