LABUHAN BATU - Sejumlah Jurnalis di Labuhanbatu melakukan aksi solidaritas, Sabtu (25/3/2017), di Bundaran Simpang Enam Rantauprapat. Aksi ini bentuk keprihatinan 'kuli tinta' terkait tindak kekerasan yang dialami salah seorang Jurnalis Inews TV, Kamis (23/3/2017) lalu. Dalam aksi solidaritas itu, Jurnalis Labuhanbatu memajang sejumlah spanduk yang berisi mengecam tindakan perilaku preman yang mengintimidasi kinerja Pers.

"Hari ini kita melakukan aksi solidaritas terhadap salah seorang Jurnalis di Medan yang telah dianiaya sekelompok preman di rumahnya," ucap Fendi salah satu wartawan di Rantauprapat. Dalam orasinya, Fendi meminta agar penegak hukum segera menangkap pelaku penganiaya wartawan.

"Kita menolak premananisme. Penegak hukum harus menangkap pelakunya. Jika tidak segera ditangkap, kita khawatir akan ada peristiwa penganiayaan selanjutnya," katanya.

Usai berorasi, para Jurnalis melakukan aksi menabur bunga di atas Kartu Tanda Anggota (KTA) masing-masing. Aksi menabur bunga yang mendapat perhatian sejumlah pengguna jalan tersebut dilakukan sebagai bentuk matinya rasa kemanusiaan kelompok manusia yang melakukan aksi premanisme terhadap Jurnalis.

Selanjutnya aksi solidaritas tersebut ditutup dengan Doa bersama sebelum membubarkan diri.

Seperti diinformasikan, seorang kontributor iNews TV Biro Medan, Adi Palapa Harahap menjadi korban kekerasan oleh sejumlah preman di kediamannya di Pasar 3 Mabar Hilir, tepatnya di depan sekolah Inpres Pelita, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan.

Korban didatangi sekelompok preman dengan mengendarai 1 unit mobil pribadi dan 1 unit kendaraan roda dua (sepeda motor), pada Kamis 23 Maret 2017, sekira pukul 21.30 WIB.

Akibatnya, para preman yang berjumlah belasan yang diduga suruhan pemilik gudang semen ilegal di Jalan Haji Anif tersebut, memukuli korban hingga mengalami luka memar di bagian bibir, wajah, kepala, dan dada. Atas kejadian itu, korban pun melaporkannya ke Polda Sumut.