MATARAM - Tim dokter RSUD Provinsi NTB akhirnya berhasil mengeluarkan janin dari dalam perut M A Zikri Hakim, bayi laki-laki berusia 10 bulan asal Desa Letok, Sakra, Lombok Timur, NTB.

Direktur RSUD Provinsi NTB, dr Lalu Hamzi Fikri mengatakan, operasi pengangkatan janin dilakukan oleh lebih dari 10 dokter spesialis dan tim perawat di RSUD Provinsi NTB, Sabtu (25/3/2017).

"Bayi MAZ telah dilakukan tindakan operasi yang berlangsung sekitar jam 09.25 Wita sampai 10.30 Wuta, durasi operasi 65 menit," terang Fikri.

Menurut dokter, janin di dalam perut bayi ini merupakan kembaran dari si bayi. Dalam istilah kedokteran dikenal dengan kasus fetus in fetu, yaitu kelainan yang terjadi dimana kembaran dari salah satu bayi tidak sempurna berada di dalam organ tubuh bayi kembarannya.

Kasus fetus in fetu merupakan kasus yang jarang terjadi. Menurut referensi, muncul 1 dari 500.000 kelahiran.

Di seluruh dunia, ada sekitar 100 kasus yang dilaporkan. Kasus terkahir yang dilaporkan berasal dari China dan India.

Fikri mengatakan, kasus ini merupakan pengalaman dan pelajaran sangat berharga bagi RSUD Provinsi NTB, dalam penanganan kasus yang sulit dan langka. Pihaknya memberikan apresiasi terhadap tim medis yang telah berhasil melakukan tindakan operasi terhadap bayi Zikri.

Ketua tim medis, dr Budiarta spesialis bedah menambahkan, operasi pengangkatan janin di dalam perut bayi 10 bulan baru dilaksanakan hari ini karena melihat kondisi kesehatan bayi.

Budiarta mengatakan, tindakan operasi yang dimulai pukul 09.25 Wita tersebut dilakukan dengan membuka bagian perut bayi.

"Yang kita dapatkan adalah cairan amnion dan suatu bentuk janin yang terdiri dari bagian kepala yang tidak ada, badan, kaki lengkap kiri-kanan, panggul ada, dan tali pusar, kemudian didapati juga bakal dari penis. Itu yang menandakan bahwa fetus ini adalah laki-laki. Sesuai dengan teori dia adalah kembar monozigot, jadi saudaranya laki-laki dia (janin) juga laki-laki," terang Budiarta.

Baca juga: Benda Asing Menyerupai Janin Ditemukan dalam Perut Bayi 10 Bulan

Budiarta mengatakan, selama operasi berlangsung, dokter sempat mengalami kendala, yaitu terjadi perlengketan-perlengketan janin terhadap bagian usus bayi. Tetapi hal tersebut dapat segera diatasi dokter.

Menurut Budiarta, meski operasi berjalan lancar tetapi ada masalah terhadap bayi Zikri ketika hati dan limpanya membesar. Untuk itu, bayi akan menjalani perawatan lanjutan pasca-operasi di ICU RSUD Provinsi NTB.

Sementara itu, saat ini putra keempat dari ibu Asmani sudah sadar. Tim dokter masih melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap bayi Zikri untuk 24 jam pertama pasca operasi.