BANDA ACEH - Kementerian Agama (Kemenag) RI dan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh akan menerjemahkan Alquran ke dalam bahasa Aceh. Hal tersebut berdasarkan perjanjian kerja sama antara Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi Kemenag RI dengan UIN Ar-Raniry.

Penandatanganan naskah kerja sama dilakukan oleh Kepala Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi Choirul Fuad Yusuf dan Rektor UIN Ar-Raniry Prof Farid Wajdi Ibrahim, berlangsung pada Jumat (24/3/2017) di Ruang Sidang Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Kepala Puslitbang Lektur Choirul Fuad Yusuf usai menandatangani naskah kerja sama di Banda Aceh mengatakan, kerja sama antara Kemenag RI dengan UIN Ar-Raniry memiliki target dan harapan yang sangat besar, yakni demi terwujudnya terjemahan Alquran dalam bahasa Aceh yang akan sangat membantu bagi umat Islam khususnya masyarakat Aceh.

“Tujuan penerjemahan ini paling tidak ada dua hal yang sangat diharapkan, pertama untuk memberikan pelayanan bagi umat Islam, yakni dengan adanya penerjemahan ini diharapkan umat Islam dapat memahami inti dari pada isi kandungan Alquran itu sendiri, sehingga dapat membentuk pribadi masyarakat Indonesia yang baik, cerdas dan taqwa,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, tujuan ke dua adalah untuk konservasi budaya, dengan penerjamahan ini diharapkan bahasa Aceh dapat lestari dan dipakai untuk pemeliharaan Alquran sebagai kitab suci umat Islam, merupakan kitab yang suci dan terawetkan serta terjaga sampai akhir zaman.

Choirul Fuad menambahkan, hal yang lain yang diharapkan dalam penerjemahan ini yakni dalam rangka pengayaan khazanah budaya nusantara sehingga kita makin kaya dengan produk peradaban Indonesia. Sejak tahun 2012, Kemenag telah meluncurkan 12 terjemahan Alquran dalam bahasa daerah, diantaranya dalam bahasa sasak NTB, bahasa Batak, bahasa Jawa, bahasa makasar, bahasa Toraja, Madura dan lainnya. Kita targetkan ke depan akan menghasilkan 16 terjemahan Alquran dalam berbagai bahasa daerah.

Program ini ditargetkan selesai dalam jangka dua tahun ke depan, pada tahun pertama dilakukan penerjemahan dan tahun kedua akan dilakukan Validasi dan lainnya, Insyaallah akan dilaunching pada tahun 2018 mendatang.

Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Farid Wajdi Ibrahim menyambut baik atas kerja sama yang telah berlangsung ini, dengan harapan akan bermanfaat dalam pengembangan khazanah keislaman. Khususnya bagi masyarakat Aceh.

Farid menyebutkan, tim kerja nantinya dibentuk oleh UIN Ar-Raniry yang merupakan terdiri dari ahli bidang penerjemahan, ahli tafsir, kemapuan atau ahli bahasa Aceh dan kemampuan lainnya seperti mampu mengetik bahasa Arab yang baik.

“Mudah-mudahan hasilnya nanti akan menjadi sumbangan atau khazanah pemikiran baru atau produk baru yang dapat mermanfaat bagi masyarakat Aceh dalam mempelajari Alquran dengan baik, kita meyakini dengan adanya Alquran terjemahan dalam bahasa Aceh akan sangat membantu masyarakat nantinya dalam memahami isi dan kandungan Alquran,” ujar Farid.

Penandatangan kerja sama tersebut turut disaksikan oleh wakil rektor bidang kerja sama Prof Syamsul Rijal, Dr Abdul Rani Usman, Karo Junaidi Rasda, Kabag Humas dan Kerja sama Fuadi Zulkifli, Dekan dan wakil dekan, serta tim dari Kemenag RI Jakarta.