MEDAN - Kendati sempat terjadi bentrok antara aparat gabungan Satpol PP dan Kepolisian Resor Kota Besar Medan dengan pedagang sewaktu penertiban di pasar Kampung Lalang, Jalan Kelambir Lima Kecamatan Sunggal oleh Perusahaan Daerah Pasar Medan akhirnya situasi berangsur kondusif.

Informasi diperoleh GoSumut, Kamis, (23/3/2017), penertiban sempat diwarnai kericuhan karena pedagang menghalau alat berat yang akan merubuhkan lapak dagangan untuk dibangun kembali menjadi dua lantai. Namun, aparat yang melakukan penertiban tidak berlaku surut mengakibatkan pedagang mundur karena terjangan air dari mobil watercanon dan gas airmata.

"Iya, tadi sempat watercanon dan gas airmata dikerahkan untuk menghalau warga yang menolak pengosongan pasar itu," kata Kepala Kepolisian Sektor Medan Sunggal, Kompol Daniel Marunduri S.IK.

Namun, diterangkannya, saat ini situsai sudah kondusif, dan alat berat yang dikerahkan juga sudah bekerja.

Sementara, para pedagang yang lapaknya dirubuhkan hanya bisa meratap ketika dua unit eskavator meluluhlantakkan lokasi sumber mata pencaharian mereka.

"Ini namanya penindasan. Kami menolak ini. Pemindahan pasar ini mengurangi penghasilan kami," ujar salah seorang pedagan yang mengaku telah 20 tahun berdagang di lokasi tersebut.

Informasi sebelumnya, penertiban ini sendiri dilakukan oleh PD Pasar Kota Medan sebagai upaya untuk meremajakan pasar tersebut dengan cara mrmbangunnya menjadi dua lantai. Setelah rampung, para pedagang akan kembali menempati pasar tersebut. Namun sebelum pembangunan selesai, pedagang untuk sementara waktu terpaksa berjualan di Jalan Medan - Binjai Km 8,5