PALEMBANG - Lantaran dulunya sering menganiaya ibu kandung, jenazah residivis begal motor Bambang Irawan alias Bambang Sindur (35) ditolak keluarganya. Alhasil warga setempat memutuskan langsung menguburkan jasadnya.

Informasi dihimpun, Bambang tewas ditembak polisi setelah lama menjadi buronan karena terlibat belasan aksi begal dan pencurian sepeda motor, Kamis (23/3/2017). Saat ditangkap, Bambang melawan dan terjadilah duel dengan petugas.

Saat pergulatan itu, pelaku merampas pistol anggota, namun kembali direbut. Lalu pelaku kabur dan diberikan tiga kali tembakan peringatan.

Pelaku tetap berusaha lari hingga akhirnya ditembak petugas yang mengenai punggung kanan. Pelaku yang tubuhnya dipenuhi tato itu tewas di lokasi kejadian.

Setelah dilakukan visum di rumah sakit, polisi mengirim jasad pelaku ke rumah ibunya di Kelurahan Gunung Ibul, Kecamatan Prabumulih, Prabumulih, Sumatera Selatan. Namun, pihak keluarga menolak menerima dan memakamkannya.

Lantas jenazahnya dikirim ke rumah istrinya di Desa Sindur, Kecamatan Cambai, Prabumulih, dan akhirnya baru dikuburkan warga setempat di desa itu tadi malam.

Kabag Ops Polres Prabumulih, Kompol Andi Supriadi mengatakan, penolakan jenazah lantaran pelaku kerap menganiaya ibu kandungnya. Pihak keluarga juga malu perbuatan pelaku yang sering berbuat kejahatan.

"Betul, ada penolakan dari keluarga kandungnya. Semasa hidup, pelaku sering memukuli ibunya," ungkap Andi, Kamis (23/3).

Dijelaskannya, pelaku merupakan buronan polisi atas kasus begal dan curanmor. Pria yang dikabarkan memiliki ilmu kebal itu juga pernah mendekam di penjara selama satu tahun enam bulan dalam kasus yang sama.

"Pelaku residivis dan buronan. Banyak LP yang masuk dan telah dikeluarkan surat daftar pencarian orang," ujarnya.

Saat penangkapan terjadi, kata dia, polisi mendapatkan informasi keberadaan pelaku di rumah teman wanitanya di Jalan Raya Perumnas, Kelurahan Sungai Medang, Kecamatan Cambai, Prabumulih, untuk menjual sepeda motor Yamaha Mio BG 2896 CQ milik korban yang dibegalnya beberapa waktu lalu.
Melihat kedatangan polisi, pelaku mencoba kabur namun dihadang. Saat diminta mengecek nomor mesin motor, pelaku menolak dan melarikan diri.

"Pelaku kita tembak karena melawan, merebut pistol anggota, dan melarikan diri," pungkasnya. (mdk)