JAKARTA - Aksi sweeping yang dilakukan ratusan pengemudi ojek online gabungan dari Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Kota Depok, terhadap sopir angkutan kota (Angkot) di terminal Laladon berakhir bentrok, Rabu sore, (22/3/2017). Akibatnya enam unit angkot yang mengalami kerusakan parah saat terjadi bentrokan antara sopir angkot dengan pengemudi ojek online di Terminal Laladon, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

Enam mobil angkot yang dirusak massa diantaranya, dua unit angkot trayek 02 jurusan Sukasari-Bubulak (2 unit), trayek 03 Jurusan Branangsiang-Bubulak (1 unit), trayek 06 Jurusan Leuwliliang-Bogor (2 unit) dan trayek 05 jurusan cibereum-laladon (1 unit).

Aksi sweeping tersebut bermula adanya informasi yang mengatajan salah satu pengemudi ojek online (Grab Bike) kembali menjadi korban penganiayaan dan pengadangan yang dilakukan oleh sopir angkot di sekitar Terminal Bubulak Laladon.

Informasi tersebut memicu pengemudi ojek online dari sejumlah lokasi di Kota dan Kabupaten Bogor serta sebagian Depok. Mereka datang ke Terminal Laladon untuk melakukan sweeping balasan yang akhirnya mengakibatkan bentrokan dan merusak sejumlah angkot.

Setelah melakukan penyisiran dan pengrusakan terhadap mobil angkot, para pengemudi ojek online ini langsung mengontrog Balaikota Bogor untuk meminta penjelasan dari Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang sempat mengatakan jika ada ojek online dibekukan, dan meminta jaminan keamanan dan kenyamanan saat beroperasi di jalanan, sehingga aksi sweeping yang dilakukan sopir angkot tidak terulang kembali.

"Kita ke sini hanya ingin ada kepastian dari pemerintah bahwa kita berhak untuk mencari nafkah dan dijamin rasa amannya saat mengangkut penumpang. Kita lelah, sudah dua hari ini dapat ancaman dan teror oleh para sopir angkot yang melakukan aksi sweeping dijalanan," kata Yanto 28, driver Grab Bike saat ditemui di Balaikota.

Namun saat tengah menunggu walikota Bogor yang tidak kunjung menemui mereka, tiba-tiba di handphond sejumlah driver Grab bike tersebar foto rekannya di sweeping dan dianiaya oleh oknum sopir angkot di kawasan Yasmin.

Mereka nyaris terpancing dan hendak bergeser ke Yasmin. Namun, isu tersebut langsung diredam oleh Wakil Kepala Polsek Bogor Tengah Ajun Komisaris Puji Astono. Puji menghimbau agar tidak terpancing dengan informasi tersebut. "Jangan sampai terpancing informasi itu, petugas kami yang di lapangan tengah melakukan pengamanan dan akhirnya menangkap lima pelaku yang diduga propokator yang membawa senjata tajam," kata Puji kepada puluhan pengemudi ojek online yang menghampirinya.

Sementara itu, Sarfin salahsatu sopir angkot di Terminal Laladon mengatakan angkot-angkot tersebut menjadi sasaran ojek online yang menyerang. Angkot-angkot tersebut dirusak dengan cara dilempari menggunakan batu, balok dan helem.

"Jumlah mereka sangat banyak sehingga banyak sopir angkot yang berusaha melarikan diri dan tidak sempat menyelamatkan angkotnya sehingga menjadi sasaran pengrusakan,” kata Sarfin.

Pengemudi ojek online lainnya, Rahmat, mengatakan bentrokan tersebut terjadi ketika mereka secara bersama-sama tengah berkonvoi menuju Balaikota Bogor untuk melakukan aksi? unjuk rasa dengan pengawalan polisi. "Pas lewat sini ada provokasi, teman-teman terpancing sehingga tidak bisa dikendalikan, ditambah lagi ada informasi rekan kami yang dianiaya," ujarnya. ***