MEDAN - Indeks Pembangunan Literasi (IPL) yang baru saja dirilis Kemendikbud di Jakarta, menempatkan Serdang Bedagai (Sergai) sebagai kabupaten terbaik di Indonesia. Indeks ini disusun Satuan Tugas Gerakan Literasi Sekolah (Satgas GLS). Berdasarkan indeks ini pula, Sergai mendapat penghargaan bergengsi Anugerah Literasi Prioritas dengan katagori A dari Mendikbud Muhadjir Effendy.


“Di Indonesia hanya 19 daerah saja yang mendapat penghargaan ini. Kami bangga Sergai menjadi yang terbaik,” terang Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Sumut Agus Marwan di Medan.

Menurut Agus daerah lain di Sumut bisa belajar dari Sergai dalam mengimplementasikan program literasi. Ia mengatakan keberhasilan Sergai tidak lepas strategi 3K yang dijalankan Bupati Soekirman. 3K tersebut meliputi kebijakan, kelembagaan dan kebersamaan.

“Untuk kebijakan, Sergai merupakan kabupaten pertama di Indonesia yang membuat peraturan daerah yang mengatur soal program budaya membaca. Selain kebijakan dalam bentuk peraturan, Bupati Soekirman juga mengalokasikan APBD untuk mendorong tumbuhnya program membaca,” terang Agus.

Lebih lanjut Agus mengatakan, K yang kedua adalah kelembagaan. Soekirman membentuk tim literasi mulai tingkat kabupaten sampai sekolah. Tim ini diberi tugas untuk merancang, melaksanakan dan mengawasi implementasi program literasi. Bahkan di tingkat sekolah sendiri, ada tim khusus yang bertanggung jawab menjaga kualitas program literasi. Ini yang membuat program literasi di Sergai menjadi lebih berwarna, inovatif dan kreatif. Karena semua sekolah berusaha mendesain program literasi unggulan.

“Karena ini program prioritas, maka hampir setiap saat Kadis Pendidikan Bapak Joni Waker Manik dan jajarannya turun kesekolah-sekolah memantau perkembangan program literasi,” tambahnya.

Sedangkan K yang ketiga adalah kebersamaan. Program literasi dijalankan dengan merangkul semua pihak. Soekirman melibatkan seluruh SKPD, swasta, masyarakat dan USAID PRIORITAS untuk menjalankan program literasi. “Bupati Soekirman mendorong agar gerakan literasi ini menjangkau seluruh daerah, termasuk ke dusun-dusun. Itu ditunjukaan melalui revitalisasi perpustakaan desa, dan taman bacaan masyarakat yang terus diperbanyak,” tukasnya.

Lebih lanjut Agus mengatakan, selain strategi 3K, Soekirman juga menunjukkan keteladan dengan aktif menulis buku. Sampai saat ini, Soekirman sudah menulis lebih dari 8 judul buku.”Literasi merupakan gerakan kebudayaan, karena itu dibutuhkan keteladan yang bisa dicontoh. Bupati Soekirman menunjukkan itu. Ia adalah teladan literasi bagi masyarakat,” tegasnya.

Ketua Satgas GLS Kemendikbud Pangesti Wiedarti, Ph.D mengatakan Anugerah Literasi Prioritas diberikan berdasarkan IPL. Indeks ini disusun dengan 19 indikator yang disatukan menjadi 5 komponen. Kelimanya adalah indeks publikasi dan sosialisasi, indeks penguatan pelaku literasi, indeks pengadaan buku bacaan, indeks kelembagaan, dan indeks pelibatan publik. Sepuluh daerah memperoleh katagori A atau sangat baik, dan 9 daerah lainnya memperoleh katagori B atau baik.

Berikut daftar kabupaten penerima Anugerah Literasi Prioritas katagori A: Serdang Bedagai, Lumajang, Bandung Barat, Sindenreng Rappang, Tasikmalaya, Blitar, Cimahi, Maros, Bireuen dan Sidoarjo. Sedangkan penerima katagori B: Banyuwangi, Tanggerang, Aceh Barat Daya, Sragen, Banjarnegara, Serang, Wajo, Labuhanbatu dan Demak.