JAKARTA - Sekali dayung tiga pulau terlampaui. Sekali menebar jaring, ribuan ikan tersangkut di dalamnya. Inilah yang dicapai delegasi Wonderful Indonesia yang berhasil meraup potensial transaksi Rp 128,8 miliar dalam kegiatan Sales Mission Eropa Barat 2017, sebelum ITB Berlin belum lama.

Delegasi Wonderful Indonesia yang dipimpin Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara (BP3M) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) I Gde Pitana melaporkan, kegiatan Sales Mission Eropa Barat 2017 kali ini memfasilitasi 9 industri pariwisata Indonesia untuk melakukan pertemuan bisnis dengan 138 buyers potensial dari Belanda, Perancis, dan Jerman. Mereka yang benar-benar fokus menggarap destinasi Indonesia dari pasar Eropa.

"Total potensial transaksi yang dihasilkan dari kegiatan ini mencapai Rp 128,8 miliar dengan jumlah 5.883 pax. Ini diperoleh dari kuesioner dan informasi para peserta. Mereka mendapatkan 44 appointment per seller dengan total 5.883 pax dengan nilai sebesar US$ 9,541 juta atau setara Rp 128,8 miliar," kata I Gde Pitana.

I Gde Pitana merinci, perolehan potensial transaksi di masing-masing kota sebagai tempat pelaksanaan misi penjualan. Perolehan potensial transaksi di Amsterdam, Belanda sebesar USD 4,069,663.26 dengan perhitungan; rata-rata per seller mendapat 17 appointment dengan jumlah total sebesar 2,553 pax.

Lalu dikalikan dengan pengeluaran atau spending wisman Belanda per kunjungan (berdasarkan PES 2015) sebesar USD 1.594,07, sedangkan di Paris, Perancis sebesar USD 2,626,940.30 (rata-rata 17 appointment/seller sebanyak 1.525 pax dengan spending per kunjungan USD 1,722.58) dan Munich, Jerman sebesar USD 2,845,276.01 (rata-rata 16 appointment / seller sebanyak 1,805 pax dengan spending per kunjungan USD 1,576.33).

"Total potensial transaksi sebesar USD 9,541,879.57, menggunakan (kurs) nilai tukar Rp 13.500/dollar US diperoleh angka setara Rp 128,815 miliar," tambah I Gde Pitana. I Gde PitanaSales mengungkapkan, mission Eropa Barat 2017 yang berlangsung selama tiga hari (1-3 Maret 2017) itu mendapat sambutan antusias para pelaku bisnis pariwisata di masing-masing kota.

Hari pertama di Kota Amsterdam, pelaksanaan table top meeting berlangsung di Hotel Sofitel Legend The Grand Amsterdam, 9 industri pariwisata Indonesia sebagai sellers mendapat kesempatan melakukan pertemuan bisnis dengan 72 buyers Belanda, sedangkan hari kedua di Hotel Marriot Rive Gauche Paris bertemu dengan 29 buyers Perancis, dan pada hari ketiga di Hotel Maritim Munich bertemu dengan 37 buyers Jerman.

"Dipilihnya tiga kota di tiga negara Eropa Barat sebagai tempat penyelenggaraan sales mission, karena masing-masing kota tersebut sebagai pusat para tour operator serta menjadi titik asal wisman potensial yang akan berwisata ke Indonesia. Tiga kota di tiga negara Eropa Barat ini sebagai sumber wisman. Kontribusi wisman dari pasar ini cukup besar, pada Januari-November 2016 memberikan kontribusi sebanyak 605.327 wisman,” papar I Gde Pitana.

Pelaksanaan kegiatan Sales Mission Eropa Barat 2017 didukung KBRI Amsterdam, KBRI Paris, KJRI Frankfurt, serta VITO (Visit Indonesia Tourism Office) Belanda, VITO Perancis, dan VITO Jerman. Dukungan juga diberikan oleh tim kesenian Indonesia di masing-masing kota Eropa Barat yang menampilkan tarian tradisional untuk memeriahkan pelaksanaan acara, yang diawali pembukaan dan sambutan oleh Dubes RI, dilanjutkan presentasi, table top meeting sebagai acara utama, kemudian ditutup dengan foto bersama, jamuan makan malam dan pengundian door prize.

Pada kesempatan itu, juga dipresentasikan produk unggulan pariwisata oleh masing-masing sellers Indonesia serta presentasi mengenai perkembangan terbaru kepariwisata nasional di antaranya; kebijakan bebas visa 174 negara termasuk negara Eropa Barat; kemudahaan izin masuk kapal yacth dan kapal pesiar (cruise) di perairan Indonesia; serta peluang investasi dalam pengembangan 10 destinasi prioritas sebagai “10 Bali Baru”.

Delegasi Indonesia dalam kegiatan Sales Mission Eropa Barat 2017 terdiri dari Kemenpar, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sumsel, perwakilan Badan Promosi Pariwisata Derah (BPPD) Kabupaten Badung, PCO, dan 9 industri pariwisata, yakni; Caraka Travelindo, Ravelino Tours & Travel, Dewi Wisata Tour and Travel, Phenom Event Indonesia, Double-Six Luxury Hotel, Jambuluwuk Hotel & Resorts, PT. Sriwijaya Mega Wisata, The Seminyak Beach Resorts and Spa, dan Travacello.

Menpar Arief Yahya mengatakan bahwa focus di 2017 ini adalah selling program. JIka selama dua tahun ini, 2015-2016 sudah mengangkat branding dan advertising, maka tahun 2017 ini bobotnya lebih berat ke selling. Karena itu sales mission dan incentive menjadi lebih mendesak. “Branding dan Advertising lebih untuk maintenance. Selling untuk mendapatkan jumlah, dan mengejar proyeksi 2017 yang sudah mencapai 15 juta,” kata Menpar Arief yang Mantan Dirut PT Telkom ini.

Fokus aktivitas Menpar Arief Yahya pun di 2017 ini ada di Go Digital dengan menggenjot percepatan selling platform. Yakni dengan ITX – Indonesia Tourism Exchange sebagai digital market place yang diendors oleh Kemenpar RI. Mengajak, mengundang semua pelaku bisnis pariwisata untuk bergabung menjadi online companies. Kedua soal homestay desa wisata, untuk memperkuat jaringan amenitas di semua destinasi yang dibangun. Ketiga, soal air connectivity, akan jembatan udara, karena 75% wisman yang masuk ke tanah air itu menggunakan jalur udara. ***