JAKARTA - Danau Toba semakin menarik saja. Bukan hanya 7 kabupaten yang mengampu sukses tidaknya danau vulkanik terbesar dan terdalam di dunia itu. Tetapi sekarang bertambah satu lagi, Kab Pakpak, sehingga total ada 8 kabupaten yang harus solid untuk berlari dengan speed dan berkreasi dengan smart. “Saya senang, seluruh kabupaten sudah kompak, untuk maju dan kolaborasi bersama dengan ikon Danau Toba,” kata Menpar Arief Yahya di Bali, 21 Maret 2017.

Hari Senin, 20 Maret 2017 lalu, Bandara Silangit, Sumatera Utara menjadi saksi kedatangan rombongan delegasi Singapura. Dengan mendarat dengan pesawat Garuda Indonesia, yang connect dari Bandara Kuala Namu, Medan. Rombongan terdiri dari International Enterprise (IE) Singapura, Singapore Tourism Board (STB) dan investor Singapura itu datang membawa personel sebanyak 14 orang.

Tarian Tor Tor dan prosesi pengalungan Ulos segera menyambut rombongan tersebut. Dari Silangit, rombongan tersebut menuju Huta Ginjang, Kecamatan Muara, Kabupaten Taput. Tak hanya Huta tersebut yang mereka kunjungi. Rencananya, mereka juga akan menyambangi Museum TB Silalahi dan Pasar Balairong di Balige.

Lantas, apakah rombongan dari Negeri Singa itu hanya datang ke Sumatera Utara untuk berwisata? Ternyata ada hal penting yang sedang ditangani rombongan itu. Rombongan dari negeri Singa itu datang untuk menindaklanjuti memorandum of understanding kerja sama di bidang pariwisata yang sudah ditandatangani Menteri Pariwisata Republik Indonesia Arief Yahya dan Menteri Perindustrian Singapura di Semarang, Jawa Tengah pada 14 November 2016.

"IE Singapura dan STB membawa para investor dari Negeri itu untuk berinvestasi di kawasan pariwisata Danau Toba," kata Dirut Badan Otorita Danau Toba (BOPDT) Arie Prasetyo, Selasa (21/3). Ini adalah kabar yang menggembirakan, karena para pelaku Singapore bisa ikut mengembangkan Danau Toba.

Ya, pada tahun lalu, kedua negara memang sudah menyepakati kerja sama di bidang pariwisata. Kerja sama itu melingkupi pemasaran dan promosi bersama, kapal pesiar, pertemuan, insentif, konvensi dan pameran.

Sementara wujud kerja sama kedua negara meliputi pengembangan destinasi dan pelabuhan, pengembangan sumber daya manusia, investasi pariwisata, penelitian dan pengembangan, kerja sama sektor swasta serta pertukaran informasi.Dan kunjungan rombongan Singapura dengan membawa serta para investor ini merupakan perwujudan keseriusan mereka untuk berinvestasi di kawasan wisata Danau Toba.

"Pada hari kedua, mereka ke Samosir sekaligus meninjau Lahan Otorita Sibisa. Kemudian pada hari ketiga dan keempat mereka juga akan berkunjung ke Pelabuhan Kuala Tanjung dan Belawan, " kata Arie.

Rombongan Singapura akan berada di Sumatera Utara sampai tanggal 23 Maret. Dan pada 24 Maret, mereka akan berada di Jakarta untuk melakukan rapat Joint Working Group Tourism dengan pihak Indonesia.

Kerja sama dengan Singapura dalam pengembangan pariwisata memang penting. Sebab, kenyataannya Singapura adalah negara penyumbang wisatawan terbesar ke Indonesia. Pada tahun 2015, sebanyak 1.519.430 wisatawan Singapura tercatat berkunjung ke Indonesia. Jumlah ini menunjukkan peningkatan 0,01 persen dari periode yang sama tahun 2014.

Dan begitupun sebaliknya. Indonesia adalah negara penyumbang terbesar wisatawan ke Singapura. Wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Singapura dalam satu tahun tercatat sebesar 2,7 juta orang. Negara lainnya "pemasok" wisatawan bagi Singapura adalah China (2,1 juta), Malaysia (1,2 juta), Australia (1,043 juta), dan India (1,013 juta). ***