BANDA ACEH - Program Pegadaian Syariah berkembang pesat di Aceh. Saat ini terdapat  62 cabang dan unit yang tersebar di seluruh Aceh dengan skema bisnis akad syariah.

"Menjadi familiar di masyarakat kita adalah akad gadai yang menggunakan istilah rahin, dimana nasabah menggadaikan barang dan mendapatkan pinjaman. Tanpa mengambil bunga dari pinjaman, hanya akad ijarah atau sewa tempat dengan biaya penyimpanannya,"  kata Asisten Manajer Penjualan Regional Pegadaian Aceh, Fauzi Gazali, di Banda Aceh, Rabu (22/3/2017).

Baca Gaji PNS Terhambat, Nasabah Pegadaian Meningkat 20 Persen

Perhitungan sewa tempat, menurutnya bukanlah dari taksiran pinjaman akan tetapi taksiran harga barang, inilah yang menjadi dasar perbedaan antara pegadaian konvensional dengan Ssariah. “Di luar Aceh masih didapati pegadaian syariah dan konvensional, namun khusus di Aceh hanya dioperasikan pegadaian berbasis syariah saja,” katanya.

Pegadaian Syariah Cabang Aceh saat ini meluncurkan program tabungan emas dengan menggunakan akad jual beli emas serta Arrum Haji. "Tabungan emas dimulai dari berat emas 0,01 gram atau setara Rp5.000 dan kita juga sudah launching produk baru dengan nama Arrum Haji dengan menggunakan skema gadai,” katanya.

Baca Pegadaian Sosialisasi Produk Arrum Haji di Kementerian Agama Sumut

Untuk mendapatkan nomor porsi haji dan mempermudah mendapatkan daftar haji, nasabah, katanya, cukup menitipkan emas sebanyak lima mayam. “Dengan begitu langsung dibukakan tabungan haji senilai 25 juta, dan didaftarkan ke Kemenag sehingga nasabah bisa langsung mendapatkan nomor porsinya, selanjut nasabah tinggal mencicil di Pegadaian Syariah," paparnya.

Begitu cicilannya lunas, tambahnya, emas nasabah akan dikembalikan serta diberikan Surat Pergi Pendaftaran Haji (SPPH) dari Kemenag sehingga nasabah tidak lagi mengantre dengan waktu yang lama.

Baca Tahun Ini, Pegadaian Optimis Penyaluran Pembiayaan Tumbuh 15 Persen

Dengan adanya pegadaian berbasis syariah ini, keinginan masyarakat Aceh menggunakan produknya semakin meningkat dari tahun ke tahun. "Alhamdulillah pertumbuhannya sangat bagus, dari jumlah rekening dan nasabah kita mengalami kemajuan. Tahun 2016 lalu pertumbuhan kita mencapai 15 persen, ini membuktikan animo masyarakat untuk menggunakan produk pergadaian syariah cukup tinggi di Aceh," pungkasnya.