SURABAYA - Usai diterpa berbagai persoalan dan musibah yang menerpannya, mantan Ketua PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti akhirnya kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Provinsi Jawa Timur.

Lanyalla dipercaya Nakhodai PP Jatim, pada periode 2017-2022 saat Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-7 MPW PP Jatim di Hotel Alana Surabaya, Selasa (21/3/2017) siang.

Padahal, dari awal Lanyala sudah tidak ingin mencalonkan diri karena berkomitmen memberi kesempatan kader PP menggantikan posisinya.

Namun demikian, La Nyalla tidak mampu menolak dukungan 38 MPC yang memintanya tetap menjadi Ketua MPW PP Jatim.

Salah satunya diungkapkan Ketua MPC Kabupaten Pacitan yang ditunjuk mewakili 38 MPC se Jatim pada sidang pleno di ruang Cendana Hotel Alana. "Kami meminta La Nyalla Mahmud Mattalitti kembali memimpin MPW Pemuda Pancasila Provinsi Jawa Timur," kata Heriawan saat ditemui awak media.

Saat itulah, Pimpinan Sidang Dr. Wardy Siagian terpaksa menunda sidang untuk memberi kesempatan perwakilan Majelis Pimpinan Nasional (MPN) PP Gunung Hutapea mengkonfirmasi langsung ke La Nyalla melalui telepon tentang permintaan seluruh MPC.

Hal itu dilakukan karena yang bersangkutan tengah mengantar Ketua MPN Japto Soerjosoemarmo ke Bandara Juanda.

"Prinsipnya, beliau berterima kasih pada seluruh MPC selaku utusan seluruh dan beliau bersedia menerima amanah yang diberikan seluruh kader Pemuda Pancasila Jatim," papar Gunung Hutapea.

Selanjutnya, seluruh peserta Muswil menyepakati penunjukan Togar M Nero (wakil MPN), Nanang Sugianto (MPC Kabupaten Jember), Haries Purwoko (MPC Kota Surabaya), Ayub Busono (MPC Kota Mojokerto) sebagai formatur yang mendampingi La Nyalla menyusun kepengurusan.

Dengan demikian, maka Lanyala kembali memimpin PP Jawa Timur. Usai acara, La Nyalla mengatakan, dirinya siap kembali membawa ormas kepemudaan itu menjadi lebih baik dan santun. "Insya Allah, kedepan Image sangar PP harus dikikis, kita harus membaur dengan seluruh elemen masyarakat dan menjadi ormas yang santun," pungkas La Nyala. (rls)