JAKARTA - Setelah jeda cukup lama, GT Radial bersama Toyota, Evalube Helios, dan Genta Autosport kembali menggelar Kejurnas bergengsi dengan titel 'GT Radial Auto Gymkhana 2017  Kejurnas Slalom 2017'.

Seri pembuka di Stadion Manahan, Solo, akhir pekan lalu diikuti 209 starter. Ini merupakan rekor peserta terbanyak untuk seri pembukaan Kejurnas Slalom dibanding seri-seri pembuka di tahun-tahun sebelumnya. 

Persaingan antara para juara slalom Indonesia mulai terlihat sejak heat pertama di semua kelas A, F, dan B. Toyota Team Indonesia (TTI)  yang tahun ini diperkuat  Adrianza Yunial, Alinka Hardianti, Anjasara Wahyu, dan Demas Agil langsung tancap gas bersaing dengan team-team kuat seperti Nos Fajar Trans (NFT) sang juara nasional 2016 kelas A dan F individu, HTJRT juara nasional 2016 team di kelas A dan B, HRVRT, Intersport, dan Pangarang GT Radial Evalube, team baru yang langsung menggebrak di kelas B.

Lomba begitu seru di cuaca panas di heat pertama dan guyuran hujan di heat kedua benar-benar menguras tenaga dan menguji kemampuan semua starter. Di seri pembuka itu, TTI melalui pertarungan sengit di dua heat merebut posisi pertama di kelas A dan F. 

Di final pada malam harinya Adrian Septianto dari team HTJRT keluar sebagai juara di kelas A setelah mengalahkan rival terberatnya sang juara nasional 15 kali James Sanger dari team NFT dengan selisih hanya 0.001 detik. Anjasara Wahyu dari TTI menempati posisi ketiga.

Di kelas F yang merupakan kelas paling bergengsi di Kejurnas Slalom, James Sanger merebut gelar juara diikuti Demas Agil dan Anjasara Wahyu sebagai runner up dan posisi ketiga. Selisih waktu ketiganya sangat tipis dan kurang dari 0.3 detik. Di kelas B, Rivaldo SA, putra legenda slalom Andri SA, meraih gelar juara melalui pertarungan sengit di final.

Arijanto Notorahardjo mewakili PT Gajah Tunggal Tbk selaku produsen ban GT Radial yang menjadi sponsor Kejurnas Slalom ini sangat gembira dan puas melihat animo para peserta dan serunya lomba di seri Perdana ini.

"Di Manahan Solo kemarin itu merupakan seri pembuka, tapi rasanya sudah seperti final saja,” cerita Arijanto kepada media, Selasa (21/3/2017). ***