LABUHAN BATU - Anggota DPRD Labuhanbatu, Budiono meminta Kepala Dinas Pendidikan memberikan tindakan tegas kepada mafia pengadaan buku pramuka yang saat ini sudah meresahkan pihak kepala sekolah sebagai pengguna anggaran dana BOS.

Sebagai pejabat negara, dia meminta pimpinan SKPD jangan lalai dalam mengemban tugas dan tanggung jawabnya. Apalagi pura-pura tidak mengetahui adanya praktik mafia buku seperti pengadaan buku Praja Muda Karana (Pramuka), Buku Agama Islam, untuk seluruh sekolah tingkat SD, SMP di Labuhanbatu.

"Kalau ada yang pihak yang memaksa kepala sekolah harus membeli buku dan apaun bentuknya sesuai kemampuan yang kurang dibutuhkan sekolah, harus berani menolak, saya siap menerima, mendampinggi para guru maupun kepala sekolah yang mendapat tekanan dari pihak terkait," tegas Budi, Selasa (21/3/2017).

Bahkan, kata anggota Komisi C dari fraksi Gerindra, dirinya bersama anggota DPRD Labuhanbatu lainnya juga siap mendampinggi. Sebab masalaha ini terkait pengalokasian dana BOS yang sudah diatur dalam juknis.

Sebagaimana yang diketahui, pengadaa buku ini diperjualbelikan dengan harga yang cukup mahal. Untuk buku Pramuka, dibandrol dengan harga Rp55 ribu/ buku, buku pelajaran agama Islam dibanderol dengan harga Rp 27.500/ buku.