MEDAN - Sumatera Utara (Sumut) akan melakukan revitalisasi irigasi di lima kabupaten yakni Kabupaten Simalungun, Deliserdang, Batubara, Asahan dan Kabupaten Langkat.

Pembangunan yang dilakukan di lima kabupaten ini karena merupakan daerah sentra pertanaman padi di Sumut namun justru banyak irigasinya yang rusak.

"Pembangunan irigasi memang difokuskan di daerah yang merupakan sentra padi. Itu juga sebagai salah satu upaya untuk mendukung terwujudnya swasembada padi," kata Kabid Sarana dan Prasarana Pertanian Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut Jonni Akim Purba di Medan.

Pembangunan irigasi yang dilakukan di kawasan irigasi tertier, kata Akim, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air untuk kawasan tersebut. Dengan begitu, petani padi tidak akan terkendala lagi dalam mengelola pertanaman padinya akibat kekurangan air. Karena air sangat penting dalam pertanaman padi dan banyak kawasan tidak bisa memenuhinya.

Saat ini, pembangunan yang dananya berasal dari APBN/APBD sedang dalam penentuan lokasi. Karena dalam waktu dekat, pengerjaannya ditargetkan sudah akan dilakukan. "Dengan begitu, petani bisa merasakan manfaatnya," katanya.

Ke depannya, kata Akim, pembangunan irigasi akan digenjot. Bukan hanya di daerah sentra, tapi akan menyeluruh. Hal itu sebagai upaya untuk membantu petani dan otomatis akan berkontribusi dalam mencapai target-target yang telah ditetapkan setiap tahunnya.

Sementara itu, pengamat pertanian Sumut Prof Abdul Rauf mengatakan, pembangunan irigasi di Sumut memang sudah harus dikebut. Pasalnya, program pengembangan irigasi yang terkesan jalan di tempat dan bahkan mengalami kemunduran, sangat memengaruhi sektor pertanian. Karena bukan sebuah persoalan sepele.

"Ini persoalan yang serius. Tapi sangat disayangkan, pemerintah kita terkesan abai. Jika sekarang ada pembangunannya, tentu bagus. Karena itu akan mendukung terwujudkan percepatan tanam," katanya.

Pemerintah harus mulai komitmen dalam membangunnya dan tidak boleh lagi ada alih fungsi irigasi. Hal itu bisa semakin memudahkan "PR" pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan petani.

Pembangunan irigasi ini, kata Rauf, di satu sisi juga akan menjadi penyemangat petani dan bisa saja yang lahannya dialihfungsikan akan kembali ke tanaman pangan. Ini berita bagus dan akan semakin mempermudah program swasembada pangan.

Rauf mengatakan, selain melakukan perbaikan (revitalisasi) irigasi, pemerintah juga harus memperbanyak sarana irigasi. Itu bisa dengan irigasi permukaan bila ada sungai, dan irigasi pompanisasi air dalam untuk sawah pasang surut di daerah pesisir pantai/payau. Sungai yang airnya dalam juga bisa dengan irigasi pompanisasi.

"Semua pihak harus bekerja sama untuk mewujudkannya. Pemerintah pun harus pro-aktif agar bisa menggandeng perusahaan atau lembaga-lembaga yang memiliki dana CSR dan lainnya untuk pembangunan irigasi. Jika hal itu memungkinkan, kenapa tidak dilakukan. Itu akan berdampak besar bagi petani," kata Rauf.