SIDIKALANG - Para petani bawang merah di Desa Silalahi serta Paropo Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, sedikit bernafas lega. Sebab, harga bawang merah itu di tingkat petani berangsur naik.

Mangatur Sidebang (45) serta Sahala Situngkir (37) keduanya penduduk Desa Silalahi mengatakan, harga bawang merah bergerak naik. Sumber mengungkapkan, harga bawang merah kualitas bagus di tingkat petani Rp 20.000 per kilogram (kg). Padahal, harga bawang merah seminggu lalu dengan kualitas sama hanya Rp 13.000/kg.

Kedua petani mengatakan, naiknya harga bawang cukup membantu petani. Sebab, dalam perdagangan sebulan terakhir harga bawang anjlok. Jika harga bawang di bawah Rp 20.000/kg, keuntungan diperoleh petani masih tipis. Pasalnya, biaya budidaya sudah tinggi belum lagi ketika hama penyakit penyerang maka petani merugi besar.

"Idealnya, sebut sumber, harga bawang merah di tingkat petani harus di atas Rp 20.000 per kilogram supaya petani dapat untung lumayan," ucapnnya.

Kedua petani menambahkan, selain didera harga anjlok, petani bawang di Desa Silalahi serta Paropo pada musim tanam periode Januari hingga Februari merugi akibat tanaman bawang mereka diserang penyakit busuk daun.

Penyakit busuk daun menyerang tanaman masih dari anakan sehingga pertumbuhan tidak normal mengakibatkan komoditas gagal panen.