MEDAN - Ratusan wartawan di Medan, baik dari media cetak dan eletronik sepakat untuk memboikot pemberitaan seluruh kegiatan yang dilangsungkan di lingkungan kerja Pemerintah Provinsi Sumatra Utara (Pemprovsu).

Adapun pemboikotan ini dilakukan karena Gubernur, Wakil Gubernur, Sekda Provinsi Sumatra Utara dan Kasatpol PP Pemprovsu tidak bersedia menemui para awak media yang melakukan aksi unjukrasa di depan gerbang kantor pemerintahan itu, Rabu (15/03/2017).

Sebagaimana disampaikan kordinator aksi, Harizal, didampingi Zahendra, Diurnawan dan Sahat Simatupang bersama para jurnalis sepakat memboikot seluruh kegiatan peliputan di kantor Gubsu.

"Kita kutuk keras perlakuan dan sikap arogansi Satpol PP Pemprovsu yang menganiaya tiga jurnalis yang bertugas meliput di kantor gubernur. Dan mana gubernur dan wakilnya yang dipilih oleh masyarakat kenapa tidak ada jawabannya," ucap Zahendra.

Menurut mereka, pimpinan Gubernur sudah lari pergi. Padahal mereka menilai jika Gubsu dikenal sebagai orang yang merakyat. Akan tetapi mereka bertanya kenapa rakyatnya dipukuli.

"Ini baru wartawan, bagaimana kalau rakyat biasa yang tidak bisa mengadu. Untuk itulah kita berharap Gubernur bisa mencopot dan memecat oknum Satpol PP Pemrovsu. Selain itu juga kita mengusut masalah outsourching dalam perekrutan menjadi Satpol PP Pemprovsu," bebernya.