JAKARTA - Wakil Presiden Yusuf Kalla yang juga Ketua Dewan Pengarah Asian Games 2018 menyatakan  tidak akan pandang bulu untuk mendepak anggota Panitia Penyelenggara Asian Games (Inasgoc) yang terlibat kasus korupsi dana sosialisasi Asian Games 2018.

"Olahraga itu menjunjung asas sportivitas. Sudah tentu yang tidak jujur tentunya harus dikeluarkan. Siapa-pun dia,"kata Yusuf Kalla usai menggelar Rapat Bersama dengan Menko PMK Puan Maharani, Menpora Imam Nahrawi dan petinggi Inasgoc di Kantor Kemenpora Senayan, Jakarta, Rabu (15/3/2017).

Wapres juga mengingatkan jangan sampai kasus korupsi proyek Hambalang terulang kembali dan beberapa pejabat Kemenpora ada yang terlibat. 

Seperti diberitakan sebelumnya dua pejabat Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang ditetapkan Polda Metro Jaya sebagai tersangka korupsi dana sosialisasi Asian Games.

Kini, Polda Metro Jaya kembali melakukan pemeriksaan terhadap 8 anggota Komite Eksekutif KOI yang juga menjabat di Inasgoc. Bahkan, pihak Kepolisian mengatakan kemungkinan akan ada tersangka baru lainnya.

Terkait dengan anggaran Asian Games 2018, Wapres menginginkan agar anggaran tidak melampaui Asian Games sebelumnya di Incheon, Korea Selatan 2014 yang mempertandingkan 37 cabang olahraga.

Menpora menyampaikan di tahun 2017, Kemenpora telah anggarkan Rp 500 miliar untuk Inasgoc dan jumlah yang sama untuk Satlak Prima, jadi dari pemerintah baru Rp 1 triliun, secepat mungkin Inasgoc dapat menyiapkan perencanaan baru agar kami masukkan di RAPBN Perubahan.

"Yang paling penting sesuai arahan Wapres harus se-efektif dan se-efisien dan semurah mungkin penyelenggaraan ini," tambahnya.

Terkait 37 cabang olahraga yang akan digelar di Asian Games Indonesia Menpora akan secepatnya melakukan komunikasi dengan OCA.

"Kami secepatnya akan melakukan komunikasi dengan OCA bahwa kami tidak siap untuk melaksanakan sebanyak 42 cabang olahraga, sebelum tanggal 29 Maret mendatang kami akan bernegosiasi kembali dengan OCA," ucapnya.

"Kami harap beberapa cabor yang dikurangi nantinya tidak merubah espektasi kita untuk pencapaian target 8 hingga 10 besar," tegasnya.

Dalam hal efisiensi anggaran beberapa pos-pos akan dimaksimalkan Kemenpora bersama Inasgoc. "Ya Kemenpora dan Inasgoc sesuai arahan Ketua Pengarah Asian Games 2018 harus melihat program-program apa yang dinilai bisa dilaksanakan kementerian/lembaga sesuai perintah Presiden dan harus sinkron dengan keinginan Inasgoc beberapa pos-pos itu misalnya di promosi, IT, dan pemanfaatan kementerian/lembaga lainnya," katanya.***