MEDAN - Pada 2017, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara (Sumut) menargetkan cetak sawah baru seluas 500 hektare. Berlokasi di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dan Tapanuli Selatan (Tapsel), cetak sawah baru ini akan bekerja sama dengan TNI.

Kabid Sarana dan Prasarana Pertanian Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut Jonni Akim Purba mengatakan, program cetak sawah baru ini sedang dalam proses calon petani dan calon lokasi (CPCL).

"Setelah selesai proses CPCL, cetak sawah baru akan segera dilaksanakan. Karena ditargetkan pengerjaannya akan dimulai pada bulan April ini," katanya di Medan.

Akim menjelaskan, dana untuk cetak sawah baru ini bersumber dari APBN. Terkait pelaksanaan yang bekerjasama dengan TNI, Akim mengatakan, TNI akan melaksanakan pengerjaan infrastruktur sampai terbentuk sawah baru.

Cetak sawah baru yang akan dilaksanakan tahun ini telah didesain tahun 2016 lalu. Desain tersebut mulai dari penentuan lokasi, luasan target cetak baru, hingga irigasi. Desain tersebut dilakukan supaya pengerjaan lebih terarah dan tepat sasaran. Dengan begitu, areal pertanaman padi Sumut akan bertambah dari saat ini sekitar 400.000-an hektare.

Akim mengatakan, cetak sawah baru dilakukan sebagai upaya untuk mewujudkan swasembada padi. Sebab, belakangan banyak lahan padi yang dialihfungsikan ke tanaman lain terutama perkebunan. Hal tersebut berdampak pada penyusutan luas areal padi.

Karena itu, cetak sawah baru menjadi salah satu upaya untuk menambah areal pertanaman padi di Sumut. "Penyusutan lahan itu harus diantisipasi jika ingin swasembada padi terwujud. Bahkan, kita juga akan membantu jika lahan yang dialihfungsikan ingin dikembalikan menjadi lahan tanam padi lagi. Karena itu juga akan ikut membantu target swasembada padi," sebut Akim.

Karena lahan yang sudah dialihfungsikan ke tanaman sawit dan kembali menjadi lahan padi, memang ada di Kabupaten Batubara seluas 50 hektare. Petani dibantu benih.