DISFUNGSI ereksi bisa disebabkan oleh kondisi psikologis yang tidak normal, misal stres dan cemas berlebihan. Selain itu, juga dapat disebabkan karena gaya hidup. Terlalu banyak merokok dan meminum alkohol.

Namun, hal yang paling umum terjadi ialah disfungsi ereksi yang disebabkan oleh diabetes. Lebih dari 50% penderita diabetes mellitus akan mengalami penyakit tersebut dalam waktu 10 tahun pertama setelah diketahui menderita diabetes mellitus.

Hal ini disebabkan karena meningkatnya gula dalam darah dapat mengakibatkan kerusakan syaraf tepi dan pembuluh darah yang mengalir ke penis.

Tak hanya itu, penderita diabetes mellitus juga mengalami ejakulasi retrograde, yaitu pada saat ejakulasi sperma yang biasanya nyemprot keluar tetapi pada penderita ini nyemprotnya masuk ke dalam kandung kencing.

Kondisi seperti ini yang menyebabkan pasangan muda mengalami gangguan kesuburan. Semakin muda menderita diabetes mellitus semakin tinggi resiko menderita disfungsi ereksi.

Pakar seksologi, Dr Boyke Dian Nugraha menyarankan bagi penderita untuk mengikuti langkah penyembuhan.

“Pertama kadar gula darah harus dinormalkan. Pada beberapa pasien jika kadar gula darah normal, kemampuan ereksinya kembali seperti semula,” kata Boyke.

Apabila diabetes mellitusnya dikontrol dengan baik maka juga akan memperbaiki kualitas ereksinya. Beberapa hal yang dapat dilakukan sendiri oleh penderita diabetes mellitus diantaranya :

- Mengerti tentang penyakit diabetesnya dan memperhatikan pengobatan yang teratur.

- Selalu memonitor kadar gula darahnya dan segera melakukan sesuatu apabila ditemukan kelainan.

- Makan makanan sehari hari secara normal.

- Periksa ke dokter secara berkala.(pjs)