TANJUNGMORAWA – Jam terbang tinggi ternyata tak bisa membuat Dedi Silalahi selamat. Buktinya, meski sudah mengaku 20 tahun membobol Anjungan Tunai Mandiri (ATM), tetap saja dia ketahuan. Pun, dia babak belur dimassa. Ceritanya, warga Jalan Sepat Nomor 42 Kelurahan Martoba Kecamatan Siantar Martoba, Pematang Siantar, ini ketahuan saat membobol mesin ATM BRI di Dusun II Desa Bangun Sari baru Kecamatan Tanjungmorawa. Diapun babak belur dimassa di Gang Rasmi Kecamatan Tanjung Morawa karena melarikan diri. Ayah dua anak yang sudah lima bulan menyewa rumah di Desa Petumbuan Kecamatan Galang ini mengaku telah melakoni membobol ATM nyaris selama 20 tahun.

Menurutnya, ide untuk membobol ATM merupakan ide sendiri dan diketahuinya saat bekerja di perusahaan pembuat mesin ATM di Batam pada 2001 silam. Seingat Dedi dalam kurun waktu hampir 20 tahun, pada tahun 2014 lalu Dedi beraksi di ATM BRI di SPBU Rantauparapat sekira bulan Maret, ATM Bank Mandiri di Stasiun Kereta Api sekitar bulan Juli ATM BRI di Rumah Sakit Umum di Kisaran pada bulan November.

Selanjutnya tahun 2015 sekira bulan Juni Dedi beraksi di ATM BRI di Samsat dan SPBU di daerah Kisaran. Tahun 2016 beraksi di ATM BNI Februari sebelum daerah Kota Limapuluh, bulan Mei ATM Bank Mandiri di SPBU di Jalan Lintas, dan Bulan Juli di Pulau Raja dan berhasil ditangkap massa. Pada Bulan Januari Tahun 2017 ATM Bank Mandiri di Jalan Irian Kecamatan Tanjungmorawa, di Alfamart Tanjungmorawa dan pada Februari ATM BRI di PTPN II.

Menurut Dedi, dirinya sudah sering memantau lokasi ATM di Dusun II Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjungmorawa. Selama itu pula Dedi sepuluh kali membobol ATM dan tiga kali terakhir berhasil membobol ATM.

"Hasil selama membobol ATM nasabah aku gunakan untuk berfoya-foya,” sebutnya.