JAMBI - Konflik rumah tangga antara Hps, anggota DPRD Kabupaten Sarolangun, dan istrinya, SA, kembali terjadi. Jika sebelumnya, SA hanya memposting foto biasa Hps di media sosial (medsos). Ternyata, postingan kali ini, cukup menantang. Yakni foto Hps diduga sedang menghisap sabu-sabu.

Akibatnya, postingan SA dengan akun Facebook AA di group FDS, dibanjiri komentar netizen. Postingan itu diberi keterangan kata-kata yang cukup vulgar.

Hps dituding telah menelantarkan anak-anaknya dan penghisab sabu-sabu kelas berat. Bahkan, juga dituduh selingkuh dengan salah satu perawat Puskesmas di Singkut lima, YD.

"Ini contoh pengisap sabu-sabu kelas berat seorang anggota dewan Kabupaten Sarolangun ini dia orangnya sampai-sampai mentelantarkan anak-anaknya demi sabu-sabu dan wanita selingkuhanya YD perawat puskesmas singkut limo tolong kpda badan kerhormatan (BK) dprd tindak lanjuti yg bernama hps ..?????" demikian keterangan posting SA seperti dilansir sindonews.com, Ahad (12/3/2017).

Saat dikonfirmasi melalui telepon genggamnya, SA, mengatakan bahwa foto tersebut asli, dan itu terjadi saat sebelum Hps meninggalkan dia bersama ketiga anaknya 16 bulan yang lalu.

"Sumpah demi Alquran, foto itu asli. Dak dibuat-buat. Di kamar aku ni dia (Hps) nyabu. Waktu itu, Hps dak tau aku ambil potonya. Sebab, dia beranggapan aku dak tahu menggunakan ponsel. Aku pura-pura tidak tau, kalau dia nyabu di kasur," katanya dengan nada serius.

Dia mengaku sakit hati, setelah mendapat kabar dari kakak Hps, jika suaminya sudah lama satu rumah dengan YD. Artinya, Hps dan YD, sudah menikah secara siri. Tak tahan mendengar pengakuan itu, lantas SA sengaja memposting foto Hps diduga tengah menggunakan sabu.

"Untuk apalagi aku tunggu Hps. Gaji sudah tidak ada lagi. Terhitung bulan Februari 2017, aku dak bisa lagi nerima gaji Hps. Kalau bulan januari 2017, aku masih nerima gajinya sebesar Rp1.500.000. Kemarin, aku telepon Deni bendara DPRD, dia bilang gaji Hps sudah tidak ada lagi. Sebab dia minjam uang bank lagi. Jadi, duit Rp6 juta Hps, sudah habis dipotong bank," katanya.

Bahkan dirinya juga pernah memiliki video saat suaminya tengah nyabu di dalam rumahnya, namun sudah terhapus oleh anaknya.

"Dulu saya lengkap punya video Hps lagi nyabu,tapi terhapus oleh anak saya, dan motivasi saya posting karena sakit hati, sudah di telantarkan, bahkan tanda tangan saya juga di palsukan pada saat mengandaikan SK Hps, ke Bank Jambi," bebernya lagi.

Menurutnya, Hps sudah lama meninggalkan anak dan istri. Bahkan, sudah 16 bulan terakhir ini. Yang lebih disesalkan SA, perjuangan Hps sampai ke puncak, menduduki kursi empuk DPDR, tak lepas dari andil dan supply dananya. "Harapan aku sudah habis dengan Hps. Aku ni yangg nyokong Hps jadi DPRD," akunya.

"Atas perbuatan Hps, aku akan melapor ke Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sarolangun. Juga ke ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD dan ke Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jambi, besok Senin. Dan jika tidak ada tanggapan saya siap untuk melapor ke DPP-PDIP," kata wanita yang beralamat di Kecamatan Limun ini.

Sementara, anggota DPRD Sarolangun berinisial Hps saat dikonfirmasi terkait berita tersebut lewat nomor ponselnya 085211550XXX tidak aktif.(snd)