MEDAN - Tidak bisa berjalan, tidak tahan duduk, bisu dan tuli itulah penyakit yang diidap Arlan Boangmanalu (6) warga Jalan Pintu Air IV, Gang Bersama Ujung, Kecamatan Medan Johor, Kelurahan Kwala Bekala.

Hal itu dikatakan Yuli, ibunda Arlan. Ia juga mengatakan anaknya mengidap penyakit itu sejak ia berusia 2,5 tahun.

Kali pertama ia mengetahui kondisi anaknya seperti itu Yuli terus mengupayakan perobatan mulai dari cara tradisional hingga perawatan medis.

Kata Ayah Arlan, Saridon Boangmanalu (46) yang berprofesi penjual es ini, Arlan terakhir dibawa berobat pada November 2016 lalu.

Menurutnya, pengobatan diberhentikan sementara karena kekurangan biaya. Selain lumpuh, fisik Arlan juga terlihat lemas. Siku kakinya tidak bisa diluruskan.

Telapak tangannya, tidak terbuka dengan baik, tulang punggungnya bengkok ke sebelah kanan. Napasnya terdengar mendengkur.

Yuli yang hanya seorang Ibu Rumah Tangga tak berdaya menolong anak kesayangannya itu. Suaminya Saridon Boangmanalu (46), juga hanya penjual es krim.

Mereka berharap pemerintah mau membantu menyelamatkan Arlan. Mereka mencoba berobat ke rumah sakit dengan menggunakan kartu BPJS Kesehatan, namun tidak ditangani dokter ahli syaraf.

“Kami memohon pemerintah mau membantu anak kami ini supaya sembuh,” harap Yuli.