TANJUNGBALAI - Karyawan PT Halindo, yang terletak dijalan Yos Sudarso, Link. I, Kel. Perjuangan, Kec. Teluk Nibung, dihebohkan dengan ditemukannya, sesosok mayat gantung diri dengan seutas tali.

Informasi dilapangan menyebutkan, pria gantung diri yang tak lain adalah karyawan PT Halindo, bernama Julianus Alfaris, Hitijahubessy, 30, warga Jalan Ina, Tuni, Desa Aman Telu, Kec. Siromau, Prov. Ambon, ditemukan temannya sendiri saat aplusan/ganti kerja.

Setelah berkeliling kawasan pabrik tersebut, Surya Bakti Hasibuan, 21, Karyawan, jalan.MT Hariyono Link. IV, Kel Selat Lancang Kec.Datuk Bandar dan Eko Basuki,53, warga jalan.Burhannuddin, Link. II, Kel. Perjuangan Kec Teluk Nibung, yang telah habis waktu kerjanya, mencari korban untuk melanjutkan pekerjaannya tersebut.

Namun setelah dicari kemana mana, akhirnya, Surya Bakti Hasibuan yang tak lain teman kerjanya, melihat korban telah gantung diri, didalam gudang PT Halindo, tepatnya disebelah tempat kran air cuci tangan.

"Saat akan melanjutkan pekerjaan mengepak ikan atau memasukkan ikan kkedalam fiber karena waktu telah berakhir, aku melihat korban telah tergantung, selanjutnya memberitahukan kepada yang lain dan berkoordinasi dengan pihak Kepolisian," paparnya.

Kapolres Tanjungbalai AKBP Tri Setyadi Artono SH SIK MH melalui Kapolsek Teluk Nibung AKP Mulkan Daulay didampingi Kanit Reskrimnya Iptu Robinson Saragih SH membenarkan adanya karyawan PT Halindo yang gantung diri dilokasi tersebut.

Dikatakan Kanit Reskrim Polsek Teluk Nibung, ada dugaan korban Faris gantung diri akibat diputuskan pacarnya yang tak lain adalah suku Ambon atau satu kampung dengannya dan bersama sama merantau kemari.

"Yang kita dengar bang dari ucapan warga sekitar, awalnya korban Faris bersama teman wanitanya dari daerah Kalimantan dan merantau ke kota Tanjungbalai ini, selanjutnya masuk kerja kurang lebih telah enam bulan," ucapnya mendengar perkataan masyarakat sekitar.

Diduga diputuskan teman wanita yang sangat disayanginya, akhirnya korban Faris memutuskan mengakhiri hidupnya dengan cara gantung dirii, selanjutnya mengevakusinya dan membawanya ke RSUD Tanjungbalai untuk dilakukan visum luar dan rencananya akan dibawa ke RSUD Siantar untuk diotopsi dalam.

Lanjut Iptu Robinson Saragih SH lagi, belum sempat dibawa, dari kota ini pula, yang sekampung dengannya dan mengaku keluarga mendatangi pihak, dan akan membawa korban kekampung halamannya.

"Sebelum jenazah Faris diambil pihak keluarga korban, kita menyuruh pihak keluarga membuat surat yang intinya tidak menuntut secara hukum dibelakang harinya," ucapnya.

Sementara Dirut RSUD Tanjungbalai Dr Hendarmin melalui Staf Instalasi Kamar Jenazah Ilham mengaku, setelah dilakukan otopsi luar, tidak ditemukan tanda tanda kekerasan, dan korban telah dibawa pihak keluarga dengan menunjukkan surat yang diketahui pihak Kepolisian Tanjungbalai.