MEDAN - Bagi anda pecinta makanan ala Eropa, Chat's lah tempatnya, spesiality of Tarts & Pie. Chat's menyajikan makanan ringan yang sehat, home made dan bebas dari bahan pengawet. Setiap harinya beragam tarts, pie dan brownies terjual habis.

Tarts diciptakan oleh seorang Biarawati di tahun 1814 dan kini menjadi ikon bangsa Portugal. Kalau di Makau namanya Hongkong Eggs tarts di Makau. Chat's sendiri menjual dua jenis tarts, Portuguase Egg Tarts dengan harga Rp 10 ribu dan Hongkong Egg Tarts Rp 9 ribu.

Portuguase Egg Tarts disajikan dengan kulitnya yang kering dibalur caramel. Awalnya konsumen takut membeli karena dikira rasanya terlalu manis dan sedikit hitam, namun pada akhirnya itu pula yang kini banyak diminati.

Sedang Hongkong Egg Tarts, lezatnya ada diisinya. Kental susunya begitu terasa dipadu dengan New Zealand butter, sehingga tidak terlalu manis dan terasa jeleh kalau dimakan. Untuk menarik pelanggan, Chat's mempunyai trik tersendiri dalam pengolahan produk yang resepnya memang dibuat sendiri oleh sang istri.

"Tarts, pie dan brownies disajikan memang hangat-hangat, karena disitulah kelezatannya lebih terasa. Lemak dan gurihnya begitu terasa di lidah, belum lagi kekentalan susu dan manisnya karamel di dalamnya. Ada dua cabang, satu buka di lantai I Centre Point dan satu lagi ada di Swalayan Brastagi Jalan gatot Subroto," jelas Herman, pemilik Chat's.

Herman menjelaskan, awal mula Toko Chat's ini dibuat dari ide nya yang datang dari sang istri, Charito. Perempuan asal Philipina ini memang gemar membuat cake dengan adonan yang diraciknya sendiri tanpa bahan pengawet, pewarna, pewangi, pengembang atau bahkan pemanis buatan seperti kebanyakan kue atau roti lainnya.

Hobinya memasak membuat Hasan tergerak untuk membuka toko roti dengan makanan ala Eropa. "Istri saya rajin buat kue, yang makan anak, suami dan orang tua dan mertuanya. Karena ovennya besar, jadi banyak yang tersisa dan kadang sampai terbuang. Dari hobi itulah ide saya muncul kenapa tidak menjual produk yang belum ada di Medan," terang Herman.

Bahan dasar tarts, pie dan brownies dibuat dari 100 % New Zealand butter, tanpa transfat (o% margarin), tanpa digoreng karena 100 % dipanggang di oven. Ragi alami adalah salah satu bahan dasar pembuatan produk Chat's.

"Kami memang memelihara ragi, sebagai pengembang untuk kue dan roti yang kami jual. Untuk menghindari pemakaian zat buatan yang bisa membahyakan perut. Kalau ragi aman dikonsumsi dan dicerna dalam perut. Keseharian kami suka yang alami, karena itu kalau ada anggota keluarga yang sakit kami lebih memilih obat alami atau herbal. Apalagi produk yang dijual, lebih aman dong," bebernya lagi.

Sedang English Apple Pie dijual seharga Rp 10 ribu/pices. Apple Pie dibuat dengan bahan campuran buah apple asli dansegar. Apple Pie dan dibuat agak sedikit diperkecil, meski aslinya berukuran besar.

Mexican Beef Empanada Rp 13 ribu, isinya seperti kari ayam yang pedasnya berasal dari black paper, bukan pedas cabe. Hampir sama seperti Spanish Chiken Empanada yang dijual dengan harga yang sama.

Untuk Fudgy Browniesnya Rp 13 ribu ukuran kecil, untuk ukuran besarnya Rp 70 ribu. Bahannya asli coklat, tak ada tiruan atau campuran lainnya.

"Kalau dimakan dalamnya ada terasa coklat batangan, dijamin enak loh. Sedang French Chiken Puff Rp 13 ribu, Braso de Mercedes harganya sama seperti brownies. Rasa dulu baru boleh komentar," katanya menutup cerita. (Yen)