BANDUNG - Bayi yang terjebak dalam mobil Avanza saat amukan para sopir angkot di Bandung, akan mendapatkan perawatan psikologis atau trauma healing dari Kepolisian.

Pasalnya, bayi tersebut dikhawatirkan mengalami trauma saat mobil orangtuanya diserang oleh gerombolan sopir angkot.

"Kita melakukan konseling terhadap korban, di situ ada anak kecil. Bisa saja ini menimbulkan suatu trauma kepada anak tersebut," ujar Kabagpenum Divhumas Polri, Kombes Martinus Sitompul di Mabes Polri, pada Jumat (10/3/2017).

Sedangkan perihal amukan supir, kata Martinus, terjadi karena spontanitas. Saat itu supir sedang berdemonstrasi perihal angkutan transportasi berbasis online.

Kemudian pada demonstrasi terjadi provokasi dan berujung pengerusakan tersebut.

"Ini dilakukan bersama-sama. Ada yang provokasi, ada yang mengarahkan? Kami lihat bahwa ada spontanitas, tapi kami dalami juga apakah mereka merencanakan dari awal untuk merusak, menganiaya, atau tidak," lanjut Martinus.

Dari pengerusakan mobil, Polisi telah menetapkan enam orang tersangka. Saat ini keenam tersangka diamankan di Polrestabes Bandung. Adapun keenam pelaku yaitu UJ (23), NR (23), AR (31), SH (31), AG (33), dan RH (41).

Sebagai informasi, kendaraan roda empat jenis Avanza Silver Nopol D 1167 UF dirusak sekelompok massa diduga berasal dari supir angkot di Jalan BKR-Sriwijaya, pada Kamis (9/3/2017) sekira pukul 08.30 WIB.

Akibat kejadian pengrusakan, kendaraan Avanza sempat mengalami pecah kaca pada bagian depan, belakang samping kanan, serta penyok pada body bagian kanan. ***