TOBASA - Terkait dengan kondisi pembangunan jalan di Kabupaten Tobasa yang diduga asal jadi, karena sudah rusak saat masih berusia 2 bulan, Kadis PU Tobasa, Bresman Simangunsong justru menyebut jika pemborong jadi korban.

Menurutnya, jalan itu dilalui oleh truk-truk pengangkut pasir yang diduga over tonase hingga akhirnya jalan itu rusak. "Inikan masih masuk pemeliharaan, kalau menurut saya pemborongnya justru jadi korban. Soalnya saya dengar ada galian pasir di sana dan melewati jalan itu. Kalau truknya over tonase, ya jalan itu cepat rusak," ujarnya saat ditemui di kantor Bupati Tobasa.

"Inikan masih masuk biaya pemeliharaan, makanya saya bilang justru pemborongnya yang jadi korban," lanjut Bresman.

Sebelumnya, kru media ini mendapati kondisi aspal hotmix yang baru selesai dibangun Januari 2017 lalu, dengan kondisi rusak parah di jalan jurusan Sibarani X - Pagaraji, Kecamatan Laguboti, Toba Samosir. Bahkan, aspal itu bisa digulung layaknya karpet karena aspal tersebut tidak menyatu dengan bagian bawah atau dasar aspal tersebut. Padahal, Pemkab Tobasa harus merogoh dana hampir Rp1,5 miliar lebih untuk pembangunan jalan ini.

Bahkan Ketua NGO (Non Goverment Organization) TOPAN-AD (Tim Observasi Penggunaan Anggaran Negara dan Anggaran Daerah) Sumut, Ir. J. Rinaldy Hutajulu sampai meminta Bupati Tobasa untuk memblack list perusahaan yang mengerjakan proyek ini. "Kita berharap anggaran yang dipergunakan ke proyek itu dikembalikan, dan perusahaan tersebut ditindak tegas sesuai aturan dan peraturan. Perusahaan itu harus diblack list dari Pemkab Toba Samosir," ujar Rinaldy beberapa hari lalu.

Sementara Bupati Tobasa, Ir. Darwin Siagian ditemui di kantornya terkait dengan pembangunan ini justru meminta waktu untuk mempelajari situasi sebenarnya.

"Saya pelajari dulu ya, besok saya cek dulu bagaimana sebenarnya pembangunan jalan ini," ujar Darwin.