MEDAN - Hati-hati dan waspada dengan penawaran promosi lewat media sosial. Di Kota Medan, seorang warga tertipu jutaan rupiah karena tergiur dengan promosi ponsel murah lewat media sosial. Ia adalah Sampurno (50) penduduk Jalan Sidorukun Medan.

Akibatnya, ia mengalami kerugian sebesar Rp2.130.000. Karena, ponsel yang dijanjikan tidak kunjung tiba.

Tidak terima menjadi korban penipuan, ia pun lantas melaporkan kasus yang dialaminya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Kepolisian Resor Kota Besar Medan, Selasa, (7/3/2017).

Di Mapolrestabes Medan, usai membuat laporan, kepada GoSumut, korban menceritakan peristiwa yang dialaminya berawal dari pesan notifikasi lewat aplikasi BBM miliknya dari orang bernama Nofi Fransisika. Dalam pesannya, Nofi mengaku pemilik Toko Planet Cell, Jalan Raden Patah Lantai Dasar Blok-A Nomor. 17 Luck Plaza, Kota Batam Kepulauan Riau. "Isi pesan di BBM tersebut menawarkan handphone murah yakni tiga unit hanya Rp 2.130.000 dan ditambah bonus android Oppo," kata Sampurno sembari menunjukkan bukti pengaduan dengan nomor STTLP/482K/III2017/Resta Medan.

Tergiur dengan tawaran itu, korban menjelaskan, ia kemudian mentransfer uang melalui Bank BRI Jalan Krakatau ke rekening pelaku. "Setelah saya transfer, kami tetap BBM an dan pelaku berjanji akan mengirimkan pesanan handphone tersebut ke rumah, Minggu (5/3/3017), namun sampai hari ini, pesanan saya tidak juga sampai.," jelasnya gusar.

Tidak sampai disitu, korban menambahkan, ketika dirinya menanyakan perihal tersebut, pelaku kembali meminta kiriman uang Rp1 juta karena pesanan korban tertahan di Bea dan Cukai Bandara Kualanamu, "Pelaku mengatakan, pesanan saya tertahan di Bea Cukai dan bisa diurus jika mentransfer Rp1 juta," tambahnya.

Karena masih penasaran, Sampurno dan temannya mendatangi Bea Cukai dan mendapat jawaban kalau barang pesanan korban tidak ada terdaftar. Pihak Bea Cukai menjelaskan, mungkin saja korban sudah ditipu melalui jual beli online.

Sadar menjadi korban penipuan, ia pun langsung melaporkannya ke Mapolrestabes Medan. "Saya mohon kasus ini diproses polisi dan bisa mengungkap pelakunya, biar tidak ada korban - korban yang lain lagi," pinta Sampurno.

Terpisah, Kepala satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Medan, AKBP Febriansyah yang dikonfirmasi mengatakan pihaknya tengah menyelidiki kasus tersebut. "Sedang kita selidiki. Semoga segera terungkap," ujar AKBP Febriansyah.