BATUBARA - Harga hasil laut seperti ikan dan kerang yang dijajakan di sepanjang jalan lintas Sumatera (Jalinsum) di Desa Sei Bejangkar Kecamatan Sei Balai Batubara terbilang stabil. Namun untuk harga kepiting jenis rawa atau kepiting kelapa cenderung turun.

"Kalau sekarang harganya sekitar Rp 45.000 per kilogram (kg), sebelumnya bisa mencapai Rp 50.000 per kg. Untuk kerang masih stabil seperti sepekan lalu," ujar Adol (35), seorang penjaja hasil laut di Desa Sei Bejangkar.

Dikatakannya, turunnya harga kepiting kelapa itu diduga pengaruh musim penghujan. Saat itu kepiting lebih banyak dan lebih mudah didapat.

"Kepiting kelapa lebih berdaging tebal dibanding kepiting laut atau rajungan. Kalau soal enaknya, tergantung selera dan cara memasaknya," kata Adol.

Untuk jenis kerang, dia menghargai kerang batu seharga Rp 12.000 per kg dan kerang bulu Rp 15.000 per kg. "Ini ada jenis kerang-kerangan, namanya di daerah ini pentarang. Ini jauh lebih murah, saya jual hanya Rp 10.000 per kilogram," katanya sembari melayani pembeli.

Untuk jenis ikan, Adol biasanya hanya menjual jenis tongkol, dencis dan bawal. Namun karena harga ikan akhir-akhir ini membumbung tinggi, untuk sementara dia tidak berani menjualnya.

Harga kepiting kelapa di daerah ini lebih murah dibandingkan di Desa Perupuk Lima Puluh. Walau lebih dekat ke laut, justru harganya lebih mahal. Di Lima Puluh, kepiting kelapa dijajakan anak sekolah seharga Rp 50.000 sampai Rp 60.000 per kg.