JAMBI - Kerusuhan terjadi di Lapas Kelas II A Jambi, Rabu (1/3) malam. Para napi yang berada di dalam lapas mengamuk dan melakukan pembakaran.

Ratusan personel polisi dan TNI pun diterjunkan ke lokasi. Kakanwil Kemenkumham Jambi, Bambang Palasara mengakui kericuhan akibat dari akan diadakannya razia narkoba pada malam hari. Para napi menolak razia tersebut dan berujung kerusuhan. Demikian dilansir Antara, Kamis (2/3).

Mereka kemudian melakukan pembakaran koperasi Lapas, aula, kantin dan blok khusus wanita, sekitar pukul 20.30 WIB. 85 napi dievakuasi ke Imigrasi Jambi.

Sekitar pukul 23.00 WIB, napi masih melakukan perlawanan terhadap petugas dan personel gabungan Brimob, Dalmas Polda, Polresta dan TNI.

Sejumlah napi mengalami luka. Ada juga yang dilumpuhkan petugas dengan tembakan peluru karet. Sebab, mereka melawan petugas dan melakukan pengerusakan sarana lapas.

Situasi Sudah Kondusif

Situasi mulai kondusif dan emosi narapidana mereda usai diterima beberapa pihak untuk berdialog. Dialog antara 20 orang perwakilan napi dengan Kalapas, Kakanwil Kemenkumham, Kapolda Jambi, Danrem, Sekda Prov Jambi, Kapolresta Jambi, dan Walikota Jambi dilakukan pada pukul 01.00 Wib.

Seperti diberitakan Antara, meski situasi sudah kondusif namun anggota kepolisian bersama TNI masih terus berjaga-jaga di lokasi. Sebanyak 600 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan kerusuhan di lapas.

Kakanwil Kemenkumham Jambi, Bambang Palasara menjelaskan kerusuhan terjadi lantaran para narapidana menolak dilakukannya razia narkoba di malam hari. Mereka khawatir akan adanya penyusup dari luar personel lapas.

Penolakan narapidana tersebut berujung pembakaran ruang koperasi lapas, aula, kantin dan blok khusus wanita pada pukul 20.30 Wib. Alhasil, 85 napi harus dievakuasi ke imigrasi Jambi. (mdk)