JAKARTA - Presiden Joko Widodo lagi-lagi membuat sayembara tentang nama-nama ikan. Jokowi -panggilan kondangnya- membuat sayembara soal nama-nama ikan untuk mencairkan suasana dalam sosialisasi tahap akhir program pengampunan pajak (tax amnesty) di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (28/2).

Saat itu, dia bertanya soal nama-nama ikan kepada Choky Sitohang yang memandu acara tersebut. "Tadi Choky ngomong minta sepeda. Kalau bisa jawab pertanyaan saya, saya beri," ujar Jokowi sebelum menyampaikan paparan dalam sosialisasi tax amnesty.

Nah, Choky ketika itu menyanggupi tantangan presiden asalkan tidak diajukan pertanyaan soal nama-nama ikan. Alasannya, dia takut salah sebut.

Hal itu langusng mengingatkan peserta sosialisasi pada insiden salah sebut nama ikan tongkol oleh seorang siswa SD berinisial Ar, saat Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2017 di lokasi yang sama 26 Januari lalu.

Namun, Presiden Jokowi tetap mengajukan pertanyaan yang sama pada Choky. "Sebutkan lima nama ikan,” ujar presiden.

Choky pun menyebut sejumlah nama ikan. Antara lain salmon, teri, hiu, paus dan bandeng.

Namun, Jokowi langsung menyela jawaban Choky. Menurut Jokowi, salmon bukanlah nama ikan khas tanah air.

Choky kemudian menyebut beberapa nama ikan lagi. Yakni ikan kembung dan belida yang biasa digunakan sebagai bahan pembuatan pempek.

Nama ikan belida membuat Jokowi penasaran. "Ada ya ikan belida?” ucap Jokowi.

"Ada, Pak. Ikan khas pempek Palembang. Bisa ditanya ke Pak Tito (Kapolri Tito Karnavian, red). Ikan lele, Pak," ujar Choky.

Dari nama-nama yang disebut Choky, tidak terdengar nama ikan yang sempat salah sebut oleh siswa SD inisial Ar. Sehingga Presiden Jokowi pun mengakhiri pembicaraan mereka.

"Saya kira yang terakhir ikan tongkol. Nanti sepedanya ambil di Istana," pungkas Jokowi disambut tawa peserta sosialisasi amnesty pajak.(jpnn)