BANDUNG - Lupy M dan Syafii Nurhikmah, siswa SMAN 6 Bandung yang mengejar Yayat Cahdiyat, pelaku bom panci di Lapangan Pandawa, menceritakan pengalaman saat insiden bom terjadi.

Saat bom meledak di lokasi sedang banyak siswa SMAN 6 yang berolahraga. Seusai bom meledak, Lupy, Syafii, dan beberapa siswa lainnya melakukan pengejaran terhadap pelaku.

"Dia sempat oleng pas bangun (setelah bom di dalam tasnya meledak). Kita langsung refleks melakukan pengejaran. Tapi saat dikejar dia ngeluarin pisau untuk ngelindungi diri," kata Lupy saat diwawancarai Wali Kota Ridwan Kamil di SMAN6 Bandung, Selasa (28/2/2017).

Pelaku kemudian lari ke arah Kantor Kelurahan Arjuna. Sekira 10 siswa lantas melakukan pengejaran. Setelah pelaku masuk, Lupy dan Syafii juga ikut melakukan hal serupa.

Keduanya mengarahkan agar para pegawai di kelurahan segera keluar untuk menghindari terjadinya hal-hal tidak diinginkan.

"Keluar, Pak, Bu, nanti takutnya ada sandera atau apa," ucap Lupy mengulang perkataannya seperti saat di kelurahan.

Saat petugas kelurahan berhamburan keluar, Lupy sempat meminta pelaku untuk menyerah.

"Saya sempat bilang lebih baik Anda menyerah sebelum Anda mati. Tapi dia bilang 'tidak bisa' sambil memainkan (mengacungkan) pisau," tutur dia.

Syafii menambahkan, setelah terjadi aksi saling ancam, pelaku mencoba bersembunyi ke lantai atas. Setelah itu, ia menendang pintu kantor kelurahan agar tertutup. Polisi kemudian datang dan akhirnya bisa melumpuhkan pelaku.(okz)