BURUH Pelindo I akhirnya tiba di Jakarta setelah menempuh perjalanan dengan berjalan kaki sejauh 2 ribu kilometer dari Medan. Hari ini, para buruh ini akan melakukan aksi ke Istana untuk mendesak agar Presiden segera turun tangan menanggapi persoalan ketenagakerjaan yang mereka alami dengan pihak perusahaan milik BUMN tersebut. "Hari ini kita menunggu niat baik dari pihak istana," katan Koordinator Arsula Gultom beberapa saat lalu, Selasa (28/2/2017).

Arsula menjelaskan, rombongan mereka tiba di Jakarta kemarin (Senin, 29/2/2017). Di Jakarta rombongan mereka bergabung dengan para buruh dari perwakilan Pelindo II, III dan IV. Setiba di Jakarta, mereka langsung didatangi oleh Deputi Kementerian BUMN dan Direktur SDM Pelindo I. Akan tetapi mereka menolak dengan alasan perwakilan tersebut tidak bisa memberikan keputusan final mengenai penyelesaian kasus yang mereka alami.

"Kami minimal mau menerima kalau Menteri BUMN yang langsung turun," ungkapnya.

Tuntutan buruh Pelindo menurut Arsula tetap sama yakni agar Menteri BUMN menghapuskan sistem outsourching diseluruh BUMN, kemudian meminta agar buruh Pelindo I tidak dialihkan menjadi status pekerja Outsourching melainkan diangkat menjadi karyawan Pelindo. Mereka juga akan mendesak agar biaya overtime yang selama ini ada segera dibayarkan berikut dana sisa hasil usaha (SHU) dari koperasi dimana para buruh tersebut tercatat sebagai anggota koperasi.

"Selama ini selalu dipotong dana koperasi, tapi tidak pernah menerima SHU dan tidak pernah dipanggil dalam rapat umum," ujarnya.

Para buruh ini mengaku mereka akan melakukan berbagai aksi untuk "memaksa" agar pemerintah segera menyelesaikan persoalan ketenagakerjaan yang mereka alami. Mereka tidak akan pulang sebelum tuntutan mereka dipenuhi.

"Kami sudah berjalan 2 ribu kilometer, tuntutan kami harus dipenuhi. Kalau tidak kami akan tetap melakukan aksi, mau dipenjara terserah, mau dibubarkan paksa kami akan tetap dengan tuntutan kami," demikian Arsula Gultom.