JAKARTA - Cabang olahraga jujitsu merupakan salah satu cabang yang resmi dipertandingkan pada Asian Games Jakarta-Palembang 2018.

Makanya, Pengurus Besar Jujitsu Seluruh Indonesia (PB JSI) langsung merespon dengan mempersiapkan atlet terbaiknya agar bisa memenuhi target menyumbangkan medali bagi kotingen Indonesia pada pesta olahraga empat tahunan negara Asia tersebut.

"Target jujitsu bisa menyumbangkan 1 emas, 1 perak, dan 1 perunggu di Asian Games 2018. Kini, kami telah melakukan persiapan sejak awal Februari 2017," kata Manajer Pelatanas Jujitsu, Michel Sahertian di Jakarta, pekan lalu.

Untuk bisa memenuhi target itu, PB JSI telah merekrut 11 atlit jujitsu yang dijaring dari hasil Kejurnas 2016. Yakni, Khadir Agus dan Setiadi (Show Men), Bella D, Siti Aisyah N (Show Women), Rori A, Khuntum N (Show Mix), Arfiki Kenan, Jason A, Denny Saviani, Fikri R, Radhy Mizam (Ne Waza Men's Team).

Ke-11 atlet jujitsu ini menjalani pelatnas di Muscle Dome Bintaro Sektor 9 Jakarta Selatan di bawah asuhan Rally Polandos (pelatih kepala) dan Haryo Widodo (pelatih).

Dalam upaya meningkatkan pengalaman bertanding atlit jujitsu, kata Michel, Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) telah mendukung Tim Jujitsu untuk menjalani uji coba pada Grand Slam di Thailand Februari 2017.

Hasilnya, 2 medali perak dan 2 perunggu diraih lewat Arfiki dan Jason pada event bergengsi tersebut.

"Kami mengucapkan terima kasih diberikan kesempatan Satlak Prima untuk mempersiapkan Tim untuk tampil pada Asian Games 2018. Kami akan berusaha maksimal untuk menjaga kepercayaan yang telah diberikan," kata Michel sembari menyebut pihaknya dalam waktu dekat akan mengirimkan atlit ke Asian Indoor Games di Turkmenistan, September mendatang.

Secara terpisah, Direktur Tanding Satlak Prima Arif Hidayat mengatakan hasil 2 perak dan 2 perunggu yang diraih Tim Jujitsu Indonesia pada Grand Slam Thailand 2017 cukup membanggakan.

Apalagi, jujitsu selama menjalakan persiapan dan uji coba masih biaya sendiri karena Surat Keputusan belum dikeluarkan. "Meski masih biaya sendiri karena belum ada SK Prima, tetapi Satlak Prima akan terus mendampingi Tim Jujitsu untuk penerapan program sport science dalam menjalani persiapan. Dengan demikian, performa atlit jujitsu bisa tercapai pada saat Asian Games 2018," katanya. ***