JAKARTA - Pengamat politik Muchtar Effendi Harahap menduga mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar menjadi alat politik usai dirinya keluar dari penjara. Hal itu terkait pernyataan Antasari di Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri yang ternyata berbeda antara yang dilaporkannya ke Bareskrim dengan pernyataannya kepada awak media.

“Dulu kan dia korban konspirasi, tapi sekarang dia malah jadi pelaku konspirasi,” ujarnya saat dihubungi Kriminalitas.com, Sabtu (25/2/2017).

Muchtar mengatakan, tujuan dari sikap Antasari itu adalah untuk menjatuhkan elektabilitas Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjelang pemilu 2019.

“Jadi dia main seperti ini untuk mendowngrade legitimasi SBY dan Partai Demokrat di pertarungan pilpres 2019 nanti,” timpal pengamat dari Network for South East Asian Studies (NSEAS) tersebut.

Dia pun menepis tudingan yang menyebutkan bila tujuan Antasari itu untuk menjatuhkan popularitas Agus Harimurti Yudhoyono di detik-detik terakhir menjelang Pilkada Jakarta.

“Nggak ada kaitannya. AHY itu kecil, bukan kelas SBY kalau cuma level Pilkada,” pungkasnya.